Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beruntung Abdul Somad Dilarang Masuk ke Singapura, Karena Bisa Mati Kalau...

Beruntung Abdul Somad Dilarang Masuk ke Singapura, Karena Bisa Mati Kalau... Ust Abdul Somad | Kredit Foto: Instagram Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Denny Siregar menertawakan aksi Ustaz Abdul Somad yang marah-marah karena dilarang masuk ke Singapura.

"Ini catat ya: dilarang masuk! bukan dideportasi! deportasi itu kalau sudah di dalam wilayah Singapura terus diusir dari sana. Kalau dilarang masuk bahkan cuma disuruh nunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang," kata Denny di akun CokroTV.

Denny menilai pemerintah Singapura bersikap sangat waspada dengan isu agama karena pengalaman pahit di tahun 1980-an.

"Sekitar tahun 1984 pernah memasukkan agama dalam kurikulum pelajaran disekolah tapi yang ditemukan malah mengerikan siswa di sekolah menjadi terkotak-kotak berdasarkan agamanya sehingga mereka jadi enggak fokus belajar, dan pernah terjadi kerusuhan rasial di sana," tambahnya.

"Sejak saat itu pemerintah Singapura mencabut pelajaran agama dari sekolah-sekolah agama bahkan tidak boleh dibicarakan di tempat-tempat publik kecuali di rumah dan tempat ibadah agama," tambahnya.

Dampak positifnya dari pemisahan antara agama dan negara, kini Singapura berubah menjadi negara maju dan modern.

"Ketika mereka memisahkan agama dalam kehidupan sosial, ekonomi mereka maju, pendidikan mereka maju, semuanya maju beda dengan Indonesia yang cuman agamanya doang yang maju.

"Pernah dengar ada kerusuhan rasial di Singapura? Meski agama penduduk di Singapura mayoritas Buddha tapi di sana enggak ada keistimewaan untuk mereka yang beragama Buddha ukuran pemerintah Singapura adalah kemajuan dan kemakmuran bukan akhirat beda dengan Myanmar yang juga mayoritas beragama Buddha tapi negaranya sibuk sekali dengan masalah agama," tambahnya.

Denny melanjutkan karena Singapura negaranya stabil secara politik, dampak positifnya investor asing berbondong-bondong menanamkan uangnya tapi dengan syarat tak boleh mencampuri masalah politik dan agama.

"Itu belum keras yang lebih keras lagi ketika Singapura mengeluarkan UU Terorisme mereka yang, dalam UU itu, pemerintah Singapura bisa menangkap siapa saja yang berpotensi membuat kerusuhan rasial di negara itu tanpa harus lewat proses hukum biasa.

Jadi baru niat bikin rusuh aja ketika terdeteksi langsung ditangkap oleh Polisi Singapura. Itu memang negara otoriter mereka tidak pernah membiarkan demokrasi secara politik. Demokrasi hanya ada di ekonomi itu aja politik adalah wilayah pemerintah bukan warganegara.

"Jadi kalau Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura sebenarnya itu harus disyukuri, kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di sana, terus akhirnya ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme. Nanti yang ribut malah dua negara: Indonesia dan Singapura.

Karena Singapura itu terkenal enggak ada kompromi masalah itu bisa bisa dihukum mati Somad karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di sana,"

Itu lah yang jadi alasan kenapa Somad dilarang masuk ke Singapura yang telah merinci profil Somad yang selalu mengumbar segregasi di masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: