Isu Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet Makin Kencang, PAN: Siap Ditempatkan di Posisi Apapun!

Juru bicara Partai Amanat Nasional (PAN) Valeryan Bramasta mengomentari isu reshuffle kabinet.

Isu itu belakangan mencuat, sejumlah menteri pun dikabarkan bakal digeser kursinya.

Baca Juga: Soal GoTo, Cucu Nabi Ini Bela Erick Thohir: Dia Sukses Lebarkan Sayap BUMN, Tapi Banyak yang Iri!

Belum lagi saat ini PAN yang juga masuk dalam koalisi pemerintah pastinya akan mendapatkan jatah kursi menteri.

Namun, menanggapi hal tersebut Valeryan menyebut partainya siap ditempatkan di posisi manapun di kabinet.

“Untuk menjawab isu Reshuffle, selaku Jubir Muda PAN saya menyatakan: PAN siap ditempatkan posisi apapun tuk menunjang kinerja Pemerintah menciptakan kebijakan dan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat,” ucapnya dilansir fajar dari twitter pribadinya, Selasa (14/6/2022).

Ia pun menyebut PAN akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat.

Baca Juga: Turun dari Capres, Ambisi Giring Kini Mau Jadi Gubenur DKI Jakarta, Loyalis Anies: Nanti Turun Lagi

“Serta terus menyuarakan aspirasi serta keresahan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Politikus NasDem Akbar Faizal juga ikut berbicara terkait isu reshuffle yang belakangan terus dihembuskan dari berbagaoi pihak.

Mantan anggota DPR RI ini menyebut siapapun menteri yang akan di reshufle harus legowo.

Baca Juga: Roy Suryo Unggah Meme Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi, Politikus PSI Blak-blakan Sebut Pelecehan!

“Menteri yg (akan) diganti tak perlu galau,” ucapnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya pada Selasa (14/6/2022).

“Setidaknya di biodata Anda akan tercantum ‘Menteri Kabinet Kerja Periode 2019-2022’,” sambung Akbar.

Alumnus Universitas Negeri Makassar ini pun mengingatkan kepada para menteri yang belum diganti harus memperbaiki kinerjanya.

Sebab saat ini masyarakat dapat menilai kinerjanya melalui cara mereka sendiri.

Baca Juga: Heran Soal Cepatnya Khilafatul Muslimin Ditindak, Jubir Habib Rizieq: Yang Nyata Ada Senjata...

“Yang belum diganti, perbaiki kinerja dan niat. Publik mencatat dan mengingat dengan caranya sendiri,” pungkasnya.