Kredit Foto: Antara/Syaiful Arif
Proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) sudah hampir rampung. Proyek JTB merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan untuk menunjang sektor kelistrikan, pupuk dan industri di Jawa.
Proyek yang dilaksanakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu) itu pun ditargetkan mulai beroperasi per Juli 2022. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, proyek JTB dirancang untuk menghasilkan gas siap jual hingga 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari gas input sebesar 330 MMSCFD.
"Proyek JTB direncanakan onstream pada bulan Juli 2022. Berdasarkan perkembangan penyelesaian proyek dan hasil pemantauan dilapangan, diperkirakan gas sudah bisa mengalir tanggal 20 Juli 2022," kata Dwi kemarin.
Selain itu, ia menambahkan, keberadaan proyek ini turut memberikan dampak berganda dengan keterlibatan indusri dalam negeri skala besar sampai kecil, termasuk industri di daerah.
"Proyek JTB memiliki estimasi biaya pengembangan proyek senilai USF 1,55 miliar atau setara dengan Rp 22 triliun dengan Komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% atau setara dengan Rp 8,8 triliun," terangnya.
Dwi mengungkapkan harapannya terkait kehadiran proyek Jambaran Tiung Biru. Sehingga dapat berkontribusi yang bukan hanya sebagai sumber penerimaan negara, namun juga untuk menggerakkan perekonomian nasional dan daerah baik secara langsung dan tidak langsung.
"Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya dapat memberikan manfaat namun juga menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
