Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nama Anies Baswedan Disebut-Sebut Dalam Pertemuan Ketum Nasdem dan Presiden PKS

Nama Anies Baswedan Disebut-Sebut Dalam Pertemuan Ketum Nasdem dan Presiden PKS Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat membicarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden 2024. Hal itu dibenarkan oleh Syaikhu usai pertemuan di kantor DPP NasDem, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

"Sekitar-sekitar situlah," kata Ahmad Syaikhu.

Baca Juga: Kualitas Udara Ibu Kota Makin Buruk, Anies Ungkap Penyebabnya

Nama Anies mencuat setelah survei internal PKS menempatkan sebagai bakal calon presiden yang diharapkan kader partai. Namun, Syaikhu menegaskan bahwa jika nama capres dan cawapres di PKS dikumpulkan dan diserap berdasarkan aspirasi pimpinan wilayah se Indonesia.

"Kami ada mekanisme, bahwa yang memutuskan bukan DPP, dan kami tidak ingin mendahului Majelis Syuro sebagai lembaga yang memang berwenang untuk memutuskan dan mengumumkannya," kata Syaikhu di hadapan Surya Paloh.

Dia menegaskan PKS dan NasDem memiliki banyak persamaan, sehingga posisi mereka merupakan satu kemitraan yang setara.

Diketahui, Anies Baswedan merupakan salah satu kandidat bakal calon presiden yang telah diumumkan ke publik oleh Partai NasDem. Selain Anies, terdapat pula dua nama lainnya yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan sejumlah kesamaan PKS dan NasDem, yakni menghargai arti keberadaan institusi politik yang merupakan posisi yang super strategis di dalam melanjutkan pembangunan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Disebut-Sebut Bakal Jadi Capres PDIP, Eh Puan Maharani Langsung Bilang Begini

Kemudian, NasDem dan PKS sama-sama menyadari jika pergumulan seluruh permasalahan bangsa yang begitu kompleks, tidak bisa diselesaikan hanya satu institusi partai politik atau satu kelompok saja.

"Harus diwujudkan dengan merajut kerja sama dengan para pihak," ujarnya.

Kesamaan terakhir yakni menempatkan dan menumbuhkan nilai-nilai komitmen ideologi Pancasila di atas kepentingan kedua partai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: