Pengamat: Rangkaian Penetrasi Politik Gerindra Berpotensi Dorong Riza Patria Maju ke DKI 1

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menilai bahwa sejauh ini, kinerja dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria masih tertutup nama besar Gubernur Anies Baswedan. Adib juga menilai, dua statemen Riza dan Anies seringkali berbenturan.

Berdasarkan hak tersebut, Adib juga menilai prestasi Riza sebagai tokoh publik Jakarta tidak begitu terlihat. Ditambah, lanjut Adib, posisi Wakil Gubernur dia ibaratkan sebagai "ban serep".

Baca Juga: Gerindra Dorong Riza Patria di Pilgub DKI, Pengamat: Kita Flashback ke Konflik Gado-gado!

"Nah saya kira prestasinya belum terlihat karena kan ya, suka atau tidak suka memang yang namanya wakil ini kan lebih kerap menjadi "ban serep" kan gitu kira-kira," kata Adib saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (8/7/22).

Kendati demikian, Adib menilai bahwa sosok Riza memiliki potensi diusung partainya dalam pemilihan gubernur mendatang. Hal tersebut dia katakan berdasarkan pengamatannya mengenai penetrasi politik yang dilakukan Gerindra beberapa hari belakangan.

"Saya kira, kalau Gerindra berpeluang besar dia yang bakal di usung gitu, karena memang ya tadi itu serangkaian penetrasi politik keputusan politik, Gerindra itu kan memang kalau menurut saya memberikan karpet merah kepada Riza Patria," kata Adib.

Ditambah, kata Adib, sosok Gerindra yang dinilai berjasa dalam kontestasi politik Jakarta dikeluarkan partai. Dalam hal ini, Adib menilai bahwa M Taufik, tokoh Gerindra yang concern terhadap politik DKI memiliki networking politik yang lebih luas dari Riza.

Adib juga berasumsi bahwa terjadi sesuatu di badan partai yang akhirnya memutuskan untuk memecat M Taufik dari Gerindra. Dengan keluarnya M Taufik, lanjut Adib, peluang diusungnya Riza dalam kontestasi politik DKI 1 jadi semakin besar.

Baca Juga: Abu Janda Bela Diri, Video Editan Anies Cuma Parodi, Netizen: Fitnah, Bisa Dipidana, Tapi Beliau...

"Secara realistis dalam politik, orang sekelas M Taufik misalnya, yang kalau saya amati DKI ini, ini kan orang yang memang fokusnya ada di DKI, jadi penetrasi networking M Taufik ini menurut saya jauh lebih luas, tetapi ketika dia bisa keluar pastikan ada sesuatu gitu. Jadi saya kira itu analisa saya," jelas Adib.