Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBP Padi) di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (12/7/2022). Kedatangan Presiden bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan khususnya beras di Indonesia. Pasalnya, benih-benih variestas yang unggul dipersiapkan di Balai tersebut.
"Saya datang ke Balai Padi dari Kementerian Pertanian dalam rangka untuk memastikan ketersediaan pangan kita, utamanya beras karena memang di balai ini benih-benih varietas unggul itu disiapkan," kata Presiden Jokowi dikutip dari www.presidenri.go.id, Rabu (13/7/2022).
Menurut Presiden Jokowi, saat ini dunia sedang mengalami kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak agar waspada dan memastikan agar ketersediaan pangan Indonesia berada pada kondisi yang aman.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Serahkan Bansos dan Tinjau Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang
Dalam peninjauannya, Presiden Jokowi melihat gudang plasma nutfah yang menyimpan berbagai koleksi dan konservasi plasma nutfah tanaman padi. Presiden Jokowi melihat bahwa BBPadi telah menyiapkan varietas-varietas unggul serta menemukan varietas-varietas baru.
"Kita lihat tadi yang banyak ditanam oleh masyarakat memang Inpari 32 dan Inpari 42 dan juga varietas-varietas yang lainnya," jelasnya.
Presiden Jokowi menekankan bahwa benih memiliki peranan yang sangat penting dalam menaikkan produksi beras nasional di setiap hektarnya. Jika betul-betul didampingi oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), ia yakin lahan pertanian yang dikelola akan menghasilkan panen yang baik.
Baca Juga: Mentan SYL Peringati HKP dengan Panen Padi dan Tanam Kedelai dari Kabupaten Sukoharjo
"Kalau betul-betul didampingi oleh PPL-PPL yang baik, satu hektare tadi Inpari 32, Inpari 42, bisa menghasilkan kurang lebih sampai 12 ton. Tetapi katakanlah rata-rata 7-8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan, utamanya beras kita," ujarnya.
Presiden Jokowi juga menegaskan agar jajarannya tidak hanya berfokus pada satu jenis pangan saja yaitu beras. Ia mendorong agar tanaman pangan lain seperti sagu, sorgum, porang, jagung, hingga ketela pohon untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya.
"Saya yakin, karena kita sudah tiga tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas