DPRD DKI Jakarta Menyambut Baik Minat Investasi Perusahaan Korea

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memaparkan pihaknya menjamin investasi di Jakarta sangat aman. Hal tersebut dia katakan pada saat menerima audiensi Korea-Indonesia Management Association (KIMA) dalam pembahasan peluang kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Saya jamin investasi dengan Indonesia dan di Jakarta sangat aman. Ibaratnya, kalau yang anda tanam biji rambutan, makan yang akan tiba adalah pohon rambutan, bukan yang lain," jelas Prasetio dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/7/22).

Baca Juga: Anies Lebih Pilih Sapa Remaja SCBD daripada Urus Banjir Jakarta, PSI Sinis: Kosmetik-kosmetik seperti Itu yang Selalu Dibanggakan

Prasetio memaparkan, Indonesia sangat terbuka pada segala peluang investasi. Dia juga mengatakan bahwa hal tersebut pun berlaku pada perusahaan asal Korea Selatan.

Sebagaimana perusahaan asing yang telah berdiri, kata Prasetio, berjalannya proses pembangunan pabrik mobil merek Hyundai di Deltamas, Bekasi. Dia memaparkan bahwa Jakarta sangat terbuka pada segala bentuk kolaborasi yang mampu membangun infrastruktur kota.

Lebih lanjut, Prasetio berharap hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam hal investasi terus terjalin baik. Sehingga, perekonomian Jakarta bisa terdongkrak naik paska Covid-19.

“Saya berharap kita dapat bersinergi dengan semua pihak dalam upaya peningkatan perekonomian serta pembangunan di Jakarta,” terangnya.

Sementara itu, Presiden KIMA Kim Ki-chan memaparkan bahwa pertumbuhan investasi Korea Selatan di pasar Indonesia tengah mengalami semacam kenaikan minat. Berdasarkan hal tersebut dia mengatakan bahwa dirinya memiliki keterkaitan untuk berinvestasi di Indonesia, khusus di Jakarta.

Baca Juga: Keok Dua Kali, Prabowo Sudah Sadar Soal Kemampuan Habib Rizieq, Beda Sama Anies Baswedan...

“Ini adalah waktu yang tepat untuk berkolaborasi di Indonesia. Sebenarnya banyak perusahaan Korea yang sudah berinvestasi di Indonesia, namun tidak mengetahui semua peraturannya. Jadi, kami membutuhkan lebih banyak informasi tentang itu,” ungkapnya.