Peran Penting Internet dalam Aktivitas Belajar Mengajar dan Budaya Literasi di Indonesia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Supadilah, seorang pengajar di SMA Terpadu al Qudwah, Banten, menginisiasi gerakan Drop Everything and Read atau DEAR guna meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Program yang ia rintis sejak 2015 lalu ini juga mendorong semangat siswa dan guru untuk berkarya dan menambah khazanah keilmuan melalui berbagai diskusi bedah buku.

“Meskipun sudah jadi guru, bukan berarti berhenti belajar. Belajar bisa dari banyak sumber. Guru juga bisa belajar dari buku,” ungkap Supadilah.

Akan tetapi, program inisiatif Supadilah sempat menemui hambatan saat pandemi lalu. Pasalnya, kegiatan akademik mesti dilakukan secara jarak jauh.

Baca Juga: Meriahkan HUT Telkom Ke-57, IndiHome Hadirkan Beragam Promo Spesial!

Untungnya, kata Supadilah, sekolah telah berlangganan layanan cepat IndiHome sejak 2015 lalu. Berkat layanan IndiHome, pembelajaran dari rumah tidak menemui kendala yang berarti karena akses internet yang lancar.

“Jadi, sudah enam tahun ini kami bisa mengakses internet dengan lancar dan cepat melalui IndiHome,” tambahnya.

Supadilah sendiri telah memasang layanan internet cepat IndiHome sejak Maret 2020 atau dua pekan sebelum penerapan proses belajar daring. Keputusannya ini sangat membantu proses mengajarnya. Sebab, pembelajaran daring membutuhkan ragam inovasi cara mengajar yang kreatif, seperti menggunakan video, animasi, atau film. Dengan begitu, proses belajar tidak membosankan.

“Bagi saya, IndiHome merupakan pilihan tepat untuk internet cepat yang mendukung pembelajaran daring,” tutur Supadilah.

Di sisi lain, Vice President Marketing Management Telkom, E Kurniawan, menyatakan Supadilah merupakan salah satu dari sekian banyak kisah inspiratif para pelanggan IndiHome di berbagai wilayah di Indonesia.

“Sebagai internetnya Indonesia, IndiHome tidak hanya memberikan akses jaringan internet semata. Lebih dari itu, IndiHome juga ikut memberdayakan masyarakat di berbagai bidang, salah satunya di bidang literasi dan pendidikan seperti yang sudah dirasakan oleh Supadilah,” kata E Kurniawan.