Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Internet Dorong Kebangkitkan Kembali Gairah Warisan Turun Temurun Batik di Surakarta

Internet Dorong Kebangkitkan Kembali Gairah Warisan Turun Temurun Batik di Surakarta Kredit Foto: IndiHome
Warta Ekonomi, Jakarta -

Budaya membatik merupakan tradisi turun temurun di Laweyan, Surakarta, sejak masa kerajaan Pajang tahun 1546. Pada periode itu, perajin batik tulis dengan pewarna alami tumbuh dan berkembang pesat. Hal ini membuat kawasan seluas 24,5 hektare tersebut menjadi destinasi penghasil batik tertua di Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, budaya adiluhung bangsa tersebut mulai terdisrupsi akibat kehadiran tekstil bermotif batik atau batik printing

Akhirnya, mulai era 1970-an, banyak produsen batik di Laweyan yang mulai berguguran dan menyisakan hanya belasan pengrajin batik pada awal 2000-an.

Baca Juga: IndiHome Sabet 3 Penghargaan Sekaligus di Indonesia Brand Communication & Guardian Championship 2022

Kondisi itu memantik perhatian para juragan batik dan sejumlah tokoh masyarakat di wilayah itu. Mereka menginisiasi Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) guna membangkitkan kembali semangat destinasi wisata batik di Laweyan.

Pemilik Batik Mahkota Laweyan Alpha Febela Priyatmono, salah satu inisiator FPKBL, mengungkapkan misi utama mereka tak hanya membuat Laweyan dikenal sebagai pusat batik tertua di Indonesia, tetapi juga membawa produk batik Laweyan ke kancah internasional.

Hingga sejauh ini, batik Laweyan telah dipasok di sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

“Lebih dari itu, kami sedang mengupayakan proses Laweyan sebagai pusat batik yang ramah lingkungan. Goals-nya, Solo menjadi rujukan green batik atau sebagai kota batik ramah lingkungan dunia,” ujar Alpha, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Untuk dapat mewujudkan misi itu, mereka meyakini perlu adanya peran internet guna mengenalkan dan memasarkan produk batik lebih luas secara digital. Untuk itu, mereka menggandeng IndiHome sebagai layanan internet yang akan menemani mereka menghadirkan kembali kesuksesan batik Laweyan.

“Kami menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk menggeliatkan kembali warisan adiluhung batik di Laweyan, termasuk menjalin sinergi dengan IndiHome yang memiliki peran strategis dalam mendukung proses digitalisasi Kampoeng Batik Laweyan,” kata Alpha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: