Tega! Bocah 4 Tahun di Bali Jadi Korban Kekerasan Seksual oleh Pacar Ibu Kandungnya

Warga Denpasar, Bali digegerkan dengan bocah 4 tahun menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh kekasih dari ibu kandungnya. Kasus ini terungkap setelah korban ditemukan terlantar oleh warga setempat di wilayah Denpasar Selatan, Bali dalam keadaan merintih kesakitan karena mengalami luka lebam di tubuh dan patah kaki, pada 19 Juli 2022 lalu.

Menanggapi hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengecam keras kasus penganiayaan yang disertai dengan kekerasan seksual terhadap korban yang berinisial N tersebut.

Baca Juga: Menteri PPPA: UU TPKS Wujud Kehadiran Negara Lindungi Korban Kekerasan Seksual

Menteri Bintang memastikan korban mendapatkan perlindungan dan mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) agar penanganan kasus tersebut dapat dilakukan secara tegas dan seadil-adilnya dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak.

"Tindakan penganiayaan dan kekerasan seksual yang dialami oleh korban yang masih berusia 4 tahun ini sangat menyedihkan. Terlebih lagi, setelah mengalami kejadian tersebut korban ditelantarkan hingga akhirnya ditemukan oleh warga setempat. Anak seharusnya mendapatkan rasa aman dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, khususnya dari orang atau lingkungan terdekatnya," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Jakarta dalam keterangan pers, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: Kasus Bocah Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing oleh Teman-temannya, Kementerian PPPA Turun Tangan!

KemenPPPA mendapat informasi dari hasil pendalaman kasus yang dilakukan. Pertama, korban mendapatkan kekerasan fisik seperti patah pada kaki dan pemukulan sampai gigi lepas sebanyak 3 gigi. Kedua, korban mendapatkan tindak kekerasan seksual oleh pelaku yang merupakan pacar ibu kandung korban.

Saat ditemukan warga, korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk operasi pada kaki yang patah dan dilakukan assessment awal oleh psikolog. Kini, korban sudah berada di tempat aman bersama dengan keluarga dekat korban.