Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaslink CNG Perkuat Layanan Gas Bumi Subholding Gas Pertamina di Bali

Gaslink CNG Perkuat Layanan Gas Bumi Subholding Gas Pertamina di Bali Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Subholding Gas Pertamina berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi, khususnya Compressed Natural Gas (CNG) dan menggiatkan usaha dalam menjangkau sektor industri komersial yang belum dijangkau oleh jaringan gas pipa di Pulau Bali.

Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan PT Puri Saron yang bergerak di bidang perhotelan guna memperkuat penyaluran gas beyond pipeline.

Direktur Utama PT Gagas Energi Muhammad Hardiansyah mendukung upaya-upaya Subholding Gas Group untuk mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia baik melalui infrastruktur pipa dan non-pipa. 

Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan Pertalite dan Solar Aman, Imbau Beli sesuai Kebutuhan

Khusus untuk area-area yang belum terjangkau oleh infrastruktur pipa, maka pilihan penyaluran menggunakan CNG maupun LNG adalah pilihan terbaik saat ini.

“Pulau Bali merupakan showcase yang tepat untuk menjadi pilot project pengembangan CNG retail di Indonesia, sekaligus daerah percontohan untuk green environment. Konversi ke CNG ini diharapkan berkontribusi pada upaya mengurangi impor dan subsidi energi pemerintah. Selain sebagai energi yang selalu tersedia dan efisien, CNG juga menjadi soluasi pemenuhan energi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Hardiansyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (22/8/2022).

Hardiansyah mengatakan, untuk tahap awal, penyaluran CNG Gaslink di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkirakan mencapai 3.000 M kubik per bulan. Sementara proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M kubik per bulan di akhir 2022.

Sebelumnya, Subholding Gas Group juga sudah melayani kebutuhan gas bumi di Bali melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga dengan menyalurkan CNG sebesar 5.000 M kubik per bulan yang diprediksi akan terus meningkat dan Liquefied Natural Gas (LNG) via truk ISOTank bagi industri perhotelan sebesar 20.000 s.d. 23.000 M kubik per bulan. 

"Artinya, Subholding Gas Group dan afiliasinya sinergis untuk mengakselerasi pemanfaatan gas bumi baik dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai macam moda transportasi gas. Ke depan penguatan infrastruktur pipa gas bumi juga diharapkan bisa segera direalisasikan,” ujarnya.

Pengembangan infrastruktur terus dijalankan seiring dengan pengembangan pasar untuk menjamin keandalan penyaluran CNG ke pasar di Bali, serta sistem digitalisasi akan dikembangkan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Hardiansyah menyampaikan bahwa Gagas akan terus menjalankan komitmennya untuk penyediaan energi gas bumi di area baru seperti Pulau Bali. Ke depan, Gagas juga akan mulai melakukan penetrasi ke wilayah lain seperti Palembang dan Bangka.

“Sebagai destinasi wisata dan industri kreatif yang telah dikenal dunia, pemanfaatan bahan bakar yang ramah lingkungan yang dapat mendukung program langit biru tentunya menjadi salah satu fokus utama Bali. Untuk itu Subholding Gas hadir untuk memberikan alternatif penyediaan energi yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan khususnya untuk industri pariwisata di Bali,” ucapnya.

Rencananya, penyaluran ke Bali akan dilakukan dengan pengambilan sumber gas menggunakan Gas Transport Module (GTM) dari Jawa Timur, yang selanjutnya akan dikirim melalui jalur laut. GTM akan tiba di depo transit atau hub di Denpasar untuk disalurkan menggunakan Gaslink Cylinder. 

Hardiansyah menambahkan, upaya Gagas untuk melakukan penetrasi pasar di Bali merupakan salah satu bentuk usaha Gagas untuk memperkuat peran Subholding Gas dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di Bali yang sebelumnya telah dijalankan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: