Nyanyian Selamat Ulang Tahun dan Pakaian Puluhan Juta dari Pejabat Polisi di Tengah Kesusahan Rakyat
Gerakan mahasiswa ini terjadi secara paralel di berbagai penjuru tanah air. Mereka merasa terkhianati di republik ini, karena mereka berjuang sendiri untuk keterpurukan yang dialami akibat krisis ekonomi, khususnya inflasi dan gelombang PHK, paska kenaikan BBM.
"Hanya DPR dari partai PKS saja yang bulat menolak kenaikan BBM ini, maksudnya secara total," kata aktivis Syahganda Nainggolan.
Ia menyindir masalah perayaan ulang tahun Puan di dalam gedung DPR saat kelompok buruh dan mahasiswa menggelar demo tolak kenaikan BBM di luar gedung DPR.
"Di dalam ada lagu 'Selamat Ulang Tahun' Jamrud, sementara di luar rakyat demo," tambahnya.
"Di sisi lainnya, wakil rakyat dan elit-elit bangsa tidak memperlihatkan sensitivitas, misalnya ada pejabat kepolisian yang dibully nitizen karena memakai baju seharga Rp 7-10 juta, ditengah kemiskinan rakyat," katanya.
"Menaikkan BBM dalam masa sulit dikalangan buruh, tani dan rakyat miskin kota, khususnya ketika pandemi Covid-19 baru hampir usai, sangatlah tidak tepat. Alasannya pun tidak tepat.
Pernyataan Puan Maharani misalnya bahwa kenaikan BBM untuk kesejahteraan rakyat dimaknai ingkar terhadap penolakan Puan atas kenaikan BBM era SBY. Justru rakyat semakin susah atas kenaikan harga-harga menyusul beberapa saat lagi, sekaligus hancurnya daya beli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: