Awas Hacker Seperti Bjorka, Unggahan Privat Saja Bisa Tak Aman!

Sebagai pilar dalam indeks informasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring dan memanfaatkan setiap data serta informasi yang diterima dan didistribusikan ke berbagai platform digital. 

Namun Indonesia masih harus mengejar kecakapan digital masyarakatnya, sebab dari jumlah pengguna internet yang telah mencapai 73,7 persen dari populasi penduduk, yakni 204,7 juta, indeks kecakapan digital masyarakatnya belum sebanding dengan jumlah pengguna. 

Baca Juga: Colek Jokowi, Hacker Bjorka Beberkan Skenario Pembunuhan Munir

"Kecakapan digital masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya mengoptimalkan fitur dan fungsinya, serta aspek keamanan digitalnya agar menghindari modus penipuan digital yang makin banyak jumlahnya," Dosen dan Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Kamis (8/9/2022). 

Kecakapan digital juga meliputi kemampuan menyaring informasi dan menyebarkannya, sehingga masyarakat Indonesia masih tetap harus diberikan edukasi terkait batasan-batasan agar tidak melanggar UU ITE. Apa yang disebarkan di media sosial bisa jadi malapetaka jika melanggar asas kesopanan dan kesantunan, tata nilai masyarakat. Apalagi jika berhubungan dengan penyebaran berita bohong, ujaran kebencian yang mengganggu stabilitas nasional tentu memiliki konsekuensi hukum, ada ancaman penjara dan ancaman dendanya.

Terkait dengan penggunaan media sosial, warga digital meskipun telah membuat pengaturan secara privat tetap saja unggahan tak sepenuhnya aman. Bisa jadi dalam lingkup teman privat mengunggah ulang isi pesan tersebut ke ranah publik. Sehingga saat mengunggah sesuatu pengguna harus tetap menyadari apa yang boleh dan tidak pantas dibagikan. Sehingga sebenarnya tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, pengguna tetap harus berhati-hati. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Fadli Zon: Ironisnya Netizen Kita Malah Mendukung Hacker Bjorka

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder, Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, Dosen dan Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Founder ParenThink Mona Ratuliu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.