Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penghapusan Golongan 450 VA, Beban Masyarakat Dipastikan Bertambah

Penghapusan Golongan 450 VA, Beban Masyarakat Dipastikan Bertambah Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pemerintah menghapus golongan pelanggan listrik berdaya 450 volt ampere (VA) dinilai hanya menambah beban masyarakat. Sebab, harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi baru saja naik, begitu juga harga pangan.

Anggota Komisi VII DPR , Mulyanto, menilai penghapusan tersebut sebagai kebijakan terburu-buru. Karenanya, dia meminta pemerintah cermat dan komprehensif mengatasi surplus listrik atau over supply PLN.

“Jangan sampai rakyat dikorbankan dengan menghapus daya pelanggan 450 VA,” tegasnya di Jakarta, kemarin. Dia mengatakan jangan sampai kesalahan pemerintah merencanakan kebutuhan listrik ditimpakan kepada rakyat kecil.

Menurutnya, kebijakan tersebut tak adil, terlebih lagi saat ini masyarakat sedang sulit karena dampak pandemi Covid-19, kenaikan harga BBM, serta lonjakan harga bahan makanan.

“Apa pemerintah sudah tidak mampu lagi renegosiasi dengan pihak pembangkit listrik swasta (IPP) untuk mengerem tambahan pembangkit baru dalam upaya menekan surplus listrik ini?” kata Mulyanto

Jika pemerintah tetap akan menghapus pelanggan listrik berdaya 450 VA dan mengalihkannya ke daya 900 VA, Mulyanto mendesak subsidi listrik tetap diberikan.

“Jangan subsidinya ikut dihapus. Ini akan memberatkan rakyat. Kemudian, perpindahan daya listrik PLN dari 450 VA ke 900 VA tersebut diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun,” jelasnya.

Sekedar informasi ,pemerintah berencana menghapus penggunaan listrik 450 VA dalam rangka menyerap listrik milik PT PLN (Persero) yang saat ini sedang mengalami over supply.

Baca Juga: ESDM: Penghapusan Daya Listrik 450 VA Perlu Pengkajian

PLN tengah mengalami over supply listrik sebanyak 6 Giga Watt (GW) saat ini. Tahun depan akan ada pembangkit listrik baru yang akan beroperasi dan mengakibatkan adanya tambahan over suplai sebesar 1,4 GW menjadi 7,4 GW.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: