'Banyak Politikus Barat Pergi ke Ukraina karena Cuma Upload Foto di Media Sosial'

Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas bersikeras bahwa dia melakukan banyak hal untuk membantu Ukraina di tengah konfliknya dengan Rusia dan tidak perlu melakukan perjalanan ke Kiev untuk membuktikannya.

Dalam wawancara dengan situs Posttimees pada Senin (19/9/2022), Kallas ditanya mengapa dia tidak mengikuti jejak para pemimpin Jerman, Prancis, Italia, Inggris yang mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.

Baca Juga: Pesan Menohok Rusia: Ukraina Tidak Mungkin Mendapatkan F-16 Amerika

“Saya percaya bahwa saya melakukan banyak hal untuk kepentingan Ukraina. Saya tidak perlu membuktikan apa pun dengan pergi ke hotspot militer untuk sekali lagi muncul di feed berita,” jawabnya, dilansir RT.

Alih-alih melakukan kunjungan resmi, dia akan “mencapai lebih banyak dengan berbicara dengan sekutu utama dan membujuk mereka” untuk meningkatkan bantuan ke Kiev.

“Dan orang Ukraina tahu ini dengan sangat baik. Mereka sendiri mengatakan bahwa ada orang yang datang kepada mereka hanya untuk berfoto di media sosial,” kata Kalas.

Estonia telah menjadi pendukung kuat Ukraina selama konflik yang sedang berlangsung, memberi Kiev senjata senilai 250 juta euro, termasuk sistem rudal anti-tank Javelin, howitzer, ranjau, peluncur granat, mortir, dan amunisi.

Pada Senin, Estonia, Lithuania, Latvia, dan Polandia menutup perbatasan mereka untuk pelancong Rusia sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow. Tallinn juga telah menyerukan larangan visa penuh bagi orang Rusia di UE, tetapi Brussels menahan diri untuk tidak memperkenalkan tindakan tersebut.