Kandidat Lain Auto Ketar-ketir Lihat Pesona Mas Anies Baswedan! Pengamat Singgung Potensi Beralihnya Dukungan Partai KIB, Siap-siap Aja!

Keberanian NasDem mengumumkan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres yang akan didukung di Pilpres 2024 menghebohkan publik.

Bak gayung bersambut, narasi dukungan kepada Anies mulai berdatangan lagi. Terbaru dalam satu acara, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menyebut mendukung Anies Baswedan sebagai capres dan kelak bisa memimpin Indonesia.

Hal tersebut cukup mengagetkan karena selama ini Golkar sendiri menegaskan hanya mendukung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024. Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menyebut apa yang dicuapkan Akbar Tanjung berpotensi membuat goyah internal Partai Golkar.

“Dukungan Akbar Tanjung secara terbuka ke Anies Baswedan menjadi capres dapat menggoyahkan soliditas di internal Golkar,” ujar Jamiluddin dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Kamis (6/10/22).

Baca Juga: Firli Bahuri Mohon Siap-siap Kalau Mau Senggol Anies Baswedan Meski Minim Bukti, Analisis Rocky Gerung Tajam: Anies 'Dijamin' Dua Tokoh!

Bukannya tanpa alasan, Jamiluddin mengungkapkan faktor Akbar Tanjung sendiri tak bisa dianggap remeh karena masih menjadi tokoh sentral di Golkar, sehingga sangat berpotensi memecah suara akar rumput Golkar dan mengalihkan dukungan ke Anies.

Alasan berikutnya adalah internal Golkar sendiri yang menurut Jamiluddin bisa mengalihkan dukungan dari Airlangga Hartarto yang elektabilitasnya rendah ke Anies Baswedan yang jauh lebih potensial.

“Peluang itu sangat terbuka karena elektabilitas Airlangga tak kunjung meningkat. Dengan elektabilitas saat ini kiranya wajar bila sebagian kader Golkar pesimis bila dipaksakan mrnjadi capres,” ungkapnya.

Potensi KIB Goyah karena Anies Baswedan

Heboh dukungan Akbar Tanjung ini menurut Jamiluddin bisa dimanfaatkan oleh para loyalisnya untuk menggerakkan dan mencoba membahas ulang mengenai Capres yang akan didukung.

Situasi ini juga disebut Jamiluddin juga bakal memengaruhi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi Golkar, PPP, dan PAN.