Gus Halim: SDGs Desa Perkuat Peran Desa dalam Pembangunan Berkelanjutan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa SDGs Desa memperluas peran desa dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan peran besar desa dalam mewujudkan Indonesia maju.

Demokratisasi data SDGs Desa, lanjut dia, ditunjukkan mulai dari data dari desa, yaitu informasi dikumpulkan dari pemerintah desa, rukun tetangga, keluarga, hingga warga desa. Guna mewujudkan data oleh desa ini, dilakukan pembentukan Pokja Relawan Pendataan Desa, yaitu para pendata dari warga di rukun tetangga yang sama.

Baca Juga: Belasungkawa Insiden Kanjuruhan Malang, Gus Halim Ajak Jajaran KemenDesPDTT Salat Gaib

"Semangat daulat data desa hingga saat ini menghasilkan kompilasi data rinci 98.668.871 warga, 29.317.548 keluarga, dan 358.631 rukun tetangga, di 62.395 desa," kata Gus Halim dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Saat ini, data desa berbasis SDGs Desa menginformasikan kebutuhan atau demand pekerjaan formal berlaku bagi 3.039.192 warga desa. Untuk menumbuhkan ekonomi desa secara berkelanjutan, SDGs Desa juga menunjukkan kebutuhan pelatihan kerja bagi 2.295.148 angkatan kerja baru dari desa.

SDGs Desa ditetapkan dalam Permendes PDTT Nomor 21/2020 yang menjadi arah kebijakan pembangunan desa sampai 2030. Sesuai regulasi tersebut, tahapan pembangunan desa dimulai dari pendataan, perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Secara khusus, regulasi tersebut memastikan daulat desa atas datanya sendiri.

"Keterlibatan kampus akan memudahkan desa mencapai tujuan-tujuan SDGs Desa. Salah satunya lewat SDGs Desa Center di sejumlah kampus termasuk di Universitas Khairun," ungkap Gus Halim.

SDGs Desa Center, kata dia, makin menegaskan peran kampus dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa makin luas. Perluasan keterlibatan kampus dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa untuk mencapai tujuan SDGs Desa dilakukan dengan menguatkan partisipasi akademisi.