Kreatif Tiada Henti, Tak Perlu Risau Akan Batasan Internet, Itu Bukanlah Halangan!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkadang pengguna media digital tidak sadar, bahwa di dunia maya ia juga berinteraksi dan berkomunikasi. Selain itu meski tak bertatap muka langsung, saat berselancar internet sangat memungkinkan bahwa orang-orang di dalamnya berasal dari ragam budaya dan letak geografis.

"Lebih luas lagi cakupannya, bukan sekedar tetangga sebelah rumah atau teman sekolah tapi sudah komunitas dunia maya dari beragam negara dan budaya," ujar Wakil Ketua RTIK Blitar, Subana, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (19/8/2022). 

Baca Juga: Indy Barents Ajak Pengguna Internet Paham Keamanan Digital

Karena itu orang-orang di dalamnya memerlukan etika digital agar mengatur bahwa ada tatanan yang melarang pengguna untuk melakukan hate space, black campaign. Netiket, singkatan dari etika berintenet menjadi acuan agar orang memiliki batasan dan jadi cara terbaik interaksi dalam memanfaatkan fasilitas internet. 

Pada hasil penelitian Digital Civitity Indeks (DCI) Microsoft yang diterbitkan pada 2021, Indonesia berada pada posisi bawah sebagai negarap paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Lantaran itu dari survei juga terungkap pengalaman orang mendapati perilaku kurang sopan sebanyak seperti penipuan 43 persen, hate speech 27 persen dan diskriminasi sebanyak 13 persen. 

Menambahkan Subana, Fanny Fabriana nara sumber lainnya yang hadir mengatakan bahwa dalam beretika pengguna internet ketika sedang menjadi kreator konten harus membuat konten yang positif dan berguna, dapat berupa konten inspiratif yang memotivasi pengguna lainnya. "Kalau bingung mentok ide bisa mencoba membuat konten dari hal yang dikuasai dan disukai. Nanti kalau udah coba bikin sebisa mungkin buat yang mudah dimengerti dan kita harus jujur," kata Fanny. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Sesuaikan Bahasa Komunikasi dengan Tujuan Berkonten

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder, Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, Wakil Ketua RTIK Blitar, Subana, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure Fanny Fabriana. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.