Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sofyan: Kebijakan yang Ada Selama Ini Perkuat Kartelisasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Koordinasi Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, masalah utama pada persaingan usaha di Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada persaingan usaha yang sehat.

"Banyak kebijakan yang tidak memihak kepada persaingan usaha yang sehat, kebijakan selama ini justru memperkuat kartelisasi," kata Sofyan Djalil usai rapat koordinasi persaingan usaha di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Selain kebijakan yang tidak memihak, ia mengatakan, masalah lain adalah penetapan harga yang tidak transparan dan juga sulitnya masuk pesaing di Indonesia. Menurutnya hampir semua sektor persaingan di tanah air tidak sehat. "Banyak sekali praktik-praktik tidak sehat, seperti di bidang kesehatan, perhubungan, properti, daging, minyak makan dan lainnya," kata dia.

Untuk itu Kementerian Perekonomian beserta kementerian lain dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut dan memperkuat peran KPPU dalam mengawasi persaingan usaha.

"Perubahan paling baik adalah dari kelembagaan, kalau kita tidak mengatasi masalah persaingan usaha yang tidak sehat ini, ekonomi kita tidak pernah bisa kompetitif," kata Sofyan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan yang ikut dalam rapat tersebut mengatakan untuk membangun persaingan usaha yang sehat maka perlu mendorong peran KPPU yang dikoordinir oleh pemerintah lewat Kementerian Perekonomian.

"Kita tidak dapat melakukannya sendiri untuk itu kita mendorong KPPU, kami berharap akan tercipta kompetisi kehidupan yang sehat dalam dunia usaha dan ekonomi," kata dia.

Ketua (KPPU) Nawir Messi mengatakan salah satu contoh persaingan usaha yang tidak sehat adalah jatuhnya harga semen. "Masalah pada industri semen tidak hanya terjadi di Indonesia, sistem semen dunia yang berkembang sedemikian rupa hingga kecenderungannya mengarah ke kartel," kata dia.

Menurutnya apa yang terjadi di Indonesia merupakan bagian dari fenomena global, pihaknya mencoba mencari alternatif dan pendekatan untuk menemukan solusi dari masalah tersebut. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: