Rishi Sunak, Orang Asia Pertama yang Jadi PM Inggris, Pengamat: Semoga Kuatkan Hubungan Inggris-Indonesia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Rishi Sunak mantan Menteri Keuangan Inggris akhirnya terpilih sebagai Perdana Menteri yang baru. Sunak menggantikan Liz Truss Perdana Menteri Inggris sebelumnya yang menjabat hanya 6 pekan. 

Rishi Sunak menang dari Penny Mordaunt yang tidak mendapat cukup dukungan. Sunak dianggap memiliki rekam jejak dan kemampuan untuk memperbaiki ekonomi Inggris yang saat ini sedang terpuruk. Sunak memang dikenal sebagai ahli kebijakan yang detail pada setiap kebijakan. 

Baca Juga: Ini Janji Rishi Sunak ke Rakyat Inggris Setelah Ambil Posisi Liz Truss

Rishi Sunak adalah orang Asia pertama yang terpilih menjadi Perdana Mentri Inggris. Sunak adalah seorang imigran yang dibawa orang tuanya yang berasal dari Punjab. Sunak kuliah di kampus bergensi di Inggris Oxford university dan memperdalam Filsafat Politik dan Ekonomi. 

Rishi Sunak adalah anggota partai Konservatif Inggris. Rishi Sunak merupakan anggota parlemen terkaya dengan kekayaan  730 juta poundsterling atau sekitar 12,87 Trilyun rupiah. 

Rishi Sunak sendiri namanya terseret dalam kasus Boris Johnson dimana dia merupakan salah satu orang yang diundang Boris Johnson ke pesta di rumahnya pada tahun 2021 dimana saat itu sedang ketatnya pemberlakukan pembatasan aktifitas, sosial distancing dan berkerumun yang kemudian hal itu lah salah satu pelanggaran yang membuat akhirnya Boris Johnson diminta untuk mundur. 

Rishi Sunak adalah rival dari LizTruss di partai konservatif yang dari awal menentang kebijakan pajak tinggi yang dijalankan Liz Truss yang menurut Sunak akan semakin menenggelamkan ekonomi Inggris. Dan hal tersebut ternyata benar terjadi dimana saat ini Inggris jatuh dalam resesi yang dalam Ekonominya. Dimana Liz Truss pun gagal dan hanya mampu bertahan selama 1,5 bulan saja. 

"Kita tentunya berharap semoga dengan terpilihnya Rishi Sunak sebagai orang Asia pertama yang memimpin Inggris hubungan Inggris dan negara-negara Asia terutama dengan Indonesia akan semakin baik, produktif dan harmonis," kata Achmad Nur Hidayat, peneliti di Narasi Institute.