40 Provider Lokal Disinergikan, APJII Siap Jaga Konektivitas Selama KTT G20 di Bali

Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam membantu persiapan agenda KTT G20 pada pertengahan November 2022 mendatang. Terkait untuk penyediaan konektivitas saat acara KTT G20 APJII menggandeng 40 provider di Bali.

"Ada sekitar 40 provider lebih internet di Bali yang memang melayani berbagai macam titik wisata atau perhotelan, maupun lokasi lokasi yang mungkin akan dipakai oleh berbagai delegasi yang hadir di acara G20 di Bali. Kita juga telah berkoordinasi dengan teman-teman operator yang melayani khususnya di wilayah Bali untuk mempersiapkan keamanan teknisnya bagaimana persiapan timnya sehingga kita tidak malu nanti. Misal di acara puncak koneksi internet terganggu itu membuat malu kita," kata Arif dalam #G20Updates: Gotong Royong Sektor Privat Dukung KTT yang ditayangkan di YouTube, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Di Inggris, Bahlil: Potensi Investasi dan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Anggota G20 Lain

Dari APJII sendiri kata Arif, sudah mempersiapkan anggotanya agar menjaga konektivitas dari berbagai aspek dari segi fisik maupun topologi-topologi lainnya. "Jadi kemarin kita sudah menghimbau kepada teman teman operator jadi aktivitas ini bukan terkait keamanan cyber juga tapi juga kestabilitas konektivitas internet yang dibutuhkan para delegasi maupun media dan lain lain untuk perangkat penunjang. Jadi kestabilan infrastruktur terutama untuk para teman-teman ISP, saya tekankan untuk menjaga kestabilan infrastruktur jaringan mereka yang di Bali khususnya dalam jaringan fiber optik," jelasnya. 

Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab APJII sebagai penyedia jasa internet memastikan tidak ada koneksi yang terputus atau terganggu selama KTT G20.

"Harapannya, penyelenggaraan KTT ini zero downtime. Jangan sampai ada downtime koneksi internet," ucap Arif.

Selain konektivitas, APJII juga bertanggung jawab untuk mengantisipasi dan pencegahan serangan siber. Arif mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Kominfo, serta aparat penegak hukum.

Baca Juga: Kubu Megawati Berikan Teguran, Kok Malah Tenang: Bukti Popularitas Ganjar Pranowo Cuma Rekayasa...

"Sebenarnya kita tidak mengamankan cyber di acara G20 saja Akan tetapi kerja sama dengan pemerintah ini sudah lama terjadi. Pada G20 ini kita menambah beberapa peralatan khusus yang kita tempatkan khusus di sekitaran Bali," tutupnya.