Di Inggris, Bahlil: Potensi Investasi dan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Anggota G20 Lain
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri Indonesia Investment Forum (IIF) 2022 yang diselenggarakan di London, Inggris pagi kemarin waktu setempat (27/10). Penyelenggaraan IIF 2022 yang dihadiri oleh 200 pelaku usaha asal Eropa ini merupakan kolaborasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, IIPC (Indonesia Investment Promotion Center) London, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London yang didukung oleh Asia House di London.
Bahlil merasa terhormat atas kesempatan memberikan pidato kunci. Dalam forum ini, Bahlil menyampaikan perkembangan iklim investasi di Indonesia dan menjelaskan bahwa realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia pada Januari hingga September 2022 sebesar Rp479,3 triliun atau meningkat 44,5% secara year-on-year.
Baca Juga: Menteri Bahlil Semringah, Optimis Akan Tercapainya Realisasi Investasi 2022
Menurut Bahlil, di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini, Indonesia memiliki potensi investasi dan ketahanan ekonomi nasional yang cukup baik. Dibandingkan dengan anggota negara G20 lainnya, kondisi perekonomian Indonesia masih terkendali dengan tingkat inflasi tercatat sebesar 5,95% per September 2022.
"Sedikit negara di dunia yang mempunyai postur potensi investasi dan postur ketahanan ekonomi nasional seperti Indonesia. Oleh karena itu, saya ingin menawarkan kepada Bapak dan Ibu semua, kalau sudah ada negara yang baik untuk kita bisa bersama-sama berkolaborasi, kenapa harus mencari negara lain yang belum tentu mempunyai postur yang sama dengan kami di Indonesia," ujar Bahlil, mengutip dari siaran resminya, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah melakukan pengembangan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan neraca perdagangan Indonesia.
"Kita mau ada kolaborasi yang baik antara negara penghasil sumber daya alam dengan negara yang memiliki teknologi dan pasar. Kita tidak bisa lagi hanya berkompetisi tanpa berkolaborasi. Ini dunianya. Indonesia menata dari negara berkembang menuju negara maju dengan hilirisasi," ucap Bahlil.
Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson, yang juga memiliki latar belakang pengusaha, menyampaikan bahwa pentingnya peran pemerintah dalam memfasilitasi pelaku usaha dan mengetahui apa yang diperlukan oleh investor. Johnson menyambut baik peningkatan kerja sama investasi antara pemerintah Indonesia dan Inggris yang akan mendorong masuknya investasi dua arah antarnegara dan mendukung jaminan ketersediaan sumber daya mineral yang penting bagi kedua negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: