Tak Lama Setelah Endorse Prabowo, Jokowi Kembali Melakukan Manuver Mengejutkan: Hati-hati Memilih...

Presiden Joko Widodo alias Jokowi belum lama ini telah menyatakan restunya untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Dirinya kembali melakukan manuver serupa, namun kali ini ditujukan untuk seluruh partai politik di Indonesia.

Baca Juga: Reuni 411 Tuntut Jokowi Mundur, Refly Harun Beber Next 212 Tidak Akan Dibiarkan Besar, Simak! 11

Menurutnya, mereka tak boleh memiliki calon presiden maupun calon wakil presiden secara sembarangan.

Nasib masyarakat ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh partai politik tersebut, apalagi mengingat adanya tantangan yang siap menghampiri negara ini.

“Memang harus hati-hati, hati-hati, loh, menakhodai 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang? Memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.

Kepala Negara juga mengingatkan bahwa pasangan capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, sebelum dipilih oleh rakyat.

Baca Juga: Nongol di Aksi 411 Tuntut Jokowi Mundur, Refly Harun Ogah Berikan Orasi: Saya Cuma Nonton!

Oleh karena itu, peran partai politik dalam menentukan pasangan capres dan cawapres sangatlah penting.

“Saya ulang ya, bahwa yang namanya capres, cawapres, itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang pilih rakyat, bukan saya. Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat, sehingga sekali lagi, hati-hati memilih capres dan cawapres,” imbuhnya.

Baca Juga: Sampaikan Laporan, Ganjar Bongkar Saat Ini Presiden Jokowi Lagi Merasa Khawatir: Beliau Titip Soal...

Presiden juga berpesan agar partai-partai politik mempertimbangkan waktu yang tepat dalam mengumumkan capres dan cawapres. Presiden meminta parpol menjaga situasi kondusif politik, terutama di tengah keadaan global yang tidak menentu.

Baca Juga: Jokowi Jelas-jelas Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Airlangga Nggak Mau Kalah: Waktu Ultah Golkar kan...

“Pemilunya sudah tinggal Februari 2024, awal loh berarti, tinggal setahun praktis, iya kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik, karena tidak terdukung oleh keadaan global itu yang harus kita tahu semuanya, hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal-normal saja,” ungkapnya.