Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Aku Udah Nenek-nenek', Megawati Buka-bukaan Kisah Capres 2014: Kau Pikir Saya Enggak Tahu Malu?

'Aku Udah Nenek-nenek', Megawati Buka-bukaan Kisah Capres 2014: Kau Pikir Saya Enggak Tahu Malu? Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan menyebutkan bahwa Megawati Soekarnoputri memang sepenuhnya menyerahkan kursi calon presiden (capres) untuk Jokowi 2014 lalu. 

Menurut Panda, Megawati kala itu sudah tidak mau ikut di garda depan kontestati capres-cawapres 2014. Panda menceritakan bahwa Megawati menyebutkan bahwa dirinya sudah nenek-nenek yang tak perlu maju di Pilpres. 

Baca Juga: Kisah Pertemuan Tanpa Dialog di Istana Negara, Politikus Senior PDIP Konfirmasi SBY di Comberan tapi Diwongke Megawati

"Kalau saya lihat waktu itu ceritanya ke saya dia bilang, Panda apa kau pikir saya enggak tahu malu, saya udah tiga kali kalah, sekali sama Mas Dur [Gus Dur], dua kali sama SBY," ungkap Panda Nababan menirukan pernyataan Megawati dalam perbincangan di Total Politik. 

Panda kala itu mendorong Megawati maju kembali di Pilpres. Pasalnya Megawati menempati posisi ketua umum PDIP yang meraup suara 18 persen. 

"Aku mendorong dia, Napoleon aja bisa bangkit kenapa mbak enggak mau," ucap Panda. 

"Aduh Panda aku udah nenek-nenek dia [Megawati] bilang begitu, aku juga penasaran kenapa dia enggak maju, itu lah cerita ke saya, 2014 sebelum mengumumkan JK [sebagai wapres Jokowi]," imbuhnyanya. 

Gosip Perjanjian Batu Tulis di 2014

Megawati disebut sempat berjanji akan menyokong Prabowo sebagai calon presiden di Pemilihan Umum 2014 melalui Perjanjian Batu Tulis. Namun semua berakhir menjadi janji kosong lantaran PDIP justru mengusung Joko Widodo di Pemilu 2014. 

Menurut Panda, Perjanjian Batu Tulis pada dasarnya sulit diterapkan oleh PDIP.

"Aku tidak ikut dalam perundingan itu, tapi aku tanya Mega," kata Panda di kanal YouTube Total Politik, dikutip Suara Manado pada Jumat (25/11/2022).

"(Megawati bilang) 'Aduh Panda seperti kau tidak tahu ini partai, apa bisa saya gadaikan kedaulatan itu? Nggak mungkin lah saya bikin satu perjanjian untuk lima tahun ke depan'," sambungnya.

Menurut Panda, pembicaraan seperti yang tertulis di Perjanjian Batu Tulis memang benar adanya, termasuk janji dukungan Megawati bila Prabowo maju di Pemilu 2014. "Tetapi menjadi komitmen, itu tidak," tegasnya.

"Kepada teman-teman Gerindra juga sudah saya katakan, 'Ah ngarang kalian. Nggak ada perjanjian Batu Tulis'," lanjut Panda.

Karena itulah Panda menilai tidak seharusnya Prabowo dan Partai Gerindra sakit hati dengan sikap PDIP mengusung Jokowi di Pemilu 2014. Sebab menurut Panda, sejak semula memang tidak ada komitmen mengikat di antara Megawati dan Prabowo lewat Perjanjian Batu Tulis.

Panda juga menyebut, sejak semula Megawati tidak mempunyai keinginan untuk kembali mencalonkan diri di Pemilu 2014. 

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: