Indonesia Ekspor 25 Ton Tuna Loin ke Thailand Senilai Rp5 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengekspor 25 ton tuna loin dari Ternate, Maluku Utara ke Thailand. Penguatan pemasaran produk perikanan termasuk melalui ekspor ikan tuna loin ini menunjukkan komitmen KKP menjadikan ikan sebagai solusi ketahanan pangan dunia.

"Sebagaimana disampaikan Pak Menteri Trenggono bahwa ikan bisa menjadi solusi ketahanan pangan, ini kami implikasikan dengan melepas ekspor tuna senilai Rp5 miliar," Kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Pamuji Lestari di Jakarta, kemarin.

Jajaran BKIPM telah menginternalisasi kebijakan Menteri Trenggono dengan melakukan quality assurance. Dan pelepasan ekspor pada Selasa, (22/11) di Ternate menjadi bukti nyata dukungan BKIPM pada program pemerintah.

 "Melalui quality assurance kami meminimalisir penolakan produk Indonesia dan menunjukkan bahwa produk kita bermutu, berkualitas," ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mewakili pemerintah Indonesia di Lisbon, Portugal sebelumnya menawarkan program ekonomi biru untuk menghadirkan laut sehat guna mendorong produk perikanan sebagai solusi ketahanan pangan dunia.

Sementara itu Kepala SKIPM Ternate, Arsal merinci ekspor tuna dilakukan setelah proses pendampingan terhadap CV Mitra Tuna Mandiri. Thaliland merupakan salah satu market baru yang menjadi tujuan ekspor produk Tuna Loin.

"Tuna Loin maluku utara merupakan salah satu ikan yang produksinya sangat besar, ikan ini sudah diproses dari penerimaan bahan baku, pencucian, pemotongan kepala, pembuangan kulit dan tulang, serta perapihan dan pembekuan. Dan kami menjamin produk yang dihasilkan memiliki jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan," tutupnya.