Anggaran Belanja Militer Rusia Naik 30 Persen, Putin Bahagia

Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dukungannya pada Rabu (21/12/2022) untuk rencana untuk meningkatkan ukuran angkatan bersenjata lebih dari 30% karena dia mengatakan Moskow perlu belajar dari dan memperbaiki masalah yang dideritanya di Ukraina.

Pada konferensi akhir tahun petinggi militer Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengusulkan peningkatan angkatan bersenjata menjadi 1,5 juta personel tempur dari 1,15 juta.

Baca Juga: Putin Soal Gudang Senjata Nuklir: Peningkatan buat Jaga Kedaulatan Rusia

"Ini diperlukan untuk menjamin penyelesaian masalah yang berkaitan dengan keamanan militer Rusia," kata Shoigu kepada Putin di acara yang disiarkan televisi. Dia mengatakan 695.000 pejuang harus menjadi tentara kontrak profesional --berlawanan dengan wajib militer yang melayani wajib militer.

Putin telah menandatangani dekrit musim panas ini yang memerintahkan penambahan 137.000 pasukan dari 1 Januari 2023 hingga mencapai level 1,15 juta, dan juga telah menyusun lebih dari 300.000 cadangan dalam upaya mobilisasi kontroversial untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Analis militer Amerika Serikat dan barat mengatakan puluhan ribu tentara Rusia tewas dalam 10 bulan sejak Moskow menginvasi Ukraina. Pada 21 September --terakhir kali penghitungan resmi dibagikan kepada publik-- Shoigu mengatakan 5.937 tentara Rusia tewas di sana.

Shoigu juga mengusulkan untuk menaikkan rentang usia wajib militer Rusia untuk mencakup warga negara Rusia berusia 21-30 tahun.

Di bawah sistem saat ini, orang Rusia berusia antara 18-27 dapat dipanggil untuk wajib militer - meskipun Shoigu dan Putin telah berulang kali mengatakan bahwa wajib militer tidak dikirim untuk berperang di Ukraina.

Berbicara di akhir konferensi, Putin mengatakan dia setuju dengan usulan Shoigu.