Miris Banget! Orang-orang Inggris Lagi Susah Beli Makanan, Penyebabnya Ternyata...

Tingkat inflasi makanan di Inggris telah mencapai maksimumnya sejak tahun 1977, dengan konsumen di daerah miskin melaporkan bahwa mereka membeli lebih sedikit makanan, kata sebuah survei oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) yang diterbitkan pada Kamis (23/12/2022). 

Rumah tangga berpenghasilan rendah tampaknya paling terpukul oleh inflasi yang melonjak, dengan 61% konsumen yang tinggal di daerah paling miskin membeli lebih sedikit saat berbelanja makanan dibandingkan tahun lalu, dibandingkan dengan 44% di daerah paling miskin.

Baca Juga: Inggris, Negara G7 yang Ekonominya Paling Lesu! Penyebabnya Ini

Meskipun inflasi keseluruhan di Inggris, termasuk biaya perumahan, sedikit menurun dari 9,6% pada Oktober 2022 menjadi 9,3% pada November, harga makanan dan minuman non-alkohol melonjak 16,5% year-on-year bulan lalu dalam kenaikan tertinggi sejak September 1977 (17,6%), menurut ONS.

Kekhawatiran memuncak bahwa inflasi pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat mempengaruhi kesehatan penduduk.

ONS melaporkan bahwa 23% orang yang disurvei oleh Food Standards Agency (FSA) mengatakan mereka melewatkan atau mengurangi porsi makan karena tidak mampu membeli makanan.

Empat dari lima orang dewasa atau 81% dari mereka yang disurvei oleh FSA mengatakan mereka khawatir tentang biaya makanan selama Natal dan Tahun Baru, naik dari 62% tahun lalu.

Biaya kebutuhan pokok seperti roti dan sereal mengalami kenaikan harga terbesar bulan lalu, melonjak sebesar 1,9% dan berkontribusi terhadap kenaikan sebesar 16,6% pada tahun ini hingga November 2022.

Kesenjangan inflasi tahunan antara rumah tangga berpenghasilan rendah dan berpenghasilan tinggi adalah yang terbesar di bulan Oktober sejak Maret 2009 dan mencapai 10,5% untuk konsumen yang kurang kaya versus 9,1% untuk keluarga yang lebih mampu.