Hitung-Hitungan Tinggalkan Gerindra atau Masuk PPP, Sandi Tak Bisa Bergerak Jika Masih Ada Prabowo
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan tak menutup kemungkinan bagi Sandiaga Uno bergabung ke PPP.
Meski secara resmi Sandi mengaku sampai saat ini masih menjadi kader Gerindra, akan tetapi Dedi menilai Sandi lebih diuntungkan jika masuk jadi kader PPP.
"Lagi pula, baik Sandi maupun PPP sama-sama mendapat keuntungan. Sandi punya peluang untuk dicalonkan. Sedangkan PPP memiliki tokoh potensial untuk diusung," kata Dedi.
Menurutnya, Sandi tidak akan diberi tempat untuk menjadi bintang, selama masih ada Prabowo di Gerindra.
"Sandiaga akan menjadi penanda perubahan pergerakan PPP ke depan. Juga, di pihak Sandiaga tidak ada beban merapat ke PPP, karena Gerindra jelas tidak akan memberi tempat sepanjang masih ada Prabowo," tambahnya.
Ia menduga, Sandi telah menghitung potensi keterusungan dan tawar-menawar di 2024. Jika dengan tetap di Gerindra, peluang karier politiknya membutuhkan waktu lebih lama. Sehingga, hengkang adalah pilihan yang tepat.
"Dengan PPP, tidak lantas Sandiaga mendapat peluang cawapres, tetapi itu jauh lebih mungkin dibandingkan di Gerindra. Karena di KIB hanya ada Airlangga Hartarto. Jika kemudian ada Sandiaga di dalamnya, bisa saja KIB akan menemukan pasangan yakni Airlangga-Sandiaga," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandiaga membantah kalau dirinya telah bergabung dengan PPP. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan kalau ia masih tetap satu komando mengikuti perintah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Hingga saat ini, saya masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra. Dan sebagai kader, saya patuh tegak lurus dengan keputusan partai dan Ketua Umum Prabowo Subianto,” kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Jumat, (30/12/22).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement