Buktikan Setia pada Janji Politik, Anies Ungkap Tolak 'Rayuan' Tiga Partai saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Anies Baswedan kini memang menjadi bakal calon presiden (capres) dari Partai NasDem. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku berani maju Pilpres karena tugasnya memimpin Ibu Kota sudah selesai.

Anies setia menjalankan tugasnya selama 5 tahun untuk warga DKI Jakarta. Padahal, jika saja terbuai rayuan partai politik, janji itu bisa saja diingkari. Pasalnya, dia mengaku sempat mendapat tawaran maju Pilpres di 2019 silam, tapi dia tolak.

Baca Juga: Isu Bandar Gagalkan Deklarasi Koalisi NasDem, Anies Baswedan: Tanya Fahri Hamzah Saja...

Berdasarkan cerita Anies, saat baru di pertengahan periodenya sebagai gubernur berjalan, rayuan untuk meninggalkan DKI Jakarta dengan maju sebagai kontestan di pilpres 2019 sudah berdatangan. Setidaknya ada tiga partai politik yang merayunya.

Dia mengeklaim dirinya sempat ditawari jadi calon wakil presiden pada pilpres sebelumnya. Tawaran tersebut, kata Anies, sudah berdatangan sejak Pilpres 2019 saat dirinya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Pada tahun 2019 akan ada pipres, saya menjadi gubernur tahun 2017 dan Gubernur DKI Jakarta itu pasti akan diramaikan, akan disebut-sebut lah," kata Anies dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik, dikutip Selasa (3/1/2023).

"Jadi saya bilang, lebih baik saya fokus di Jakarta. Saya tidak akan ikut terlibat dalam Pilpres 2019 dan kemudian saya ya akan menuntaskan sampai selesai di Jakarta," imbuhnya.

Anies menyebutkan bahwa kala itu dia memang tak berminat ikut konterstasi Pilpres 2019. Dia mangaku kala itu hanya akan fokus pada jabatannya di DKI Jakarta.

"Saat itu menyebutkan tidak mau terlibat Pilpres 2019, saya fokus Jakarta 5 tahun dan sesudah itu saya enggak tahu nanti apa apalagi masa itu, NasDem kan bukan partai pendukung saya dan Metro TV kan bukan medukung gubernur maksudnya saya enggak tahu apa yang terjadi besok," ujar Anies.