Soal Pemilihan Cawapres yang Diserahkan Sepenuhnya Kepada Anies Baswedan Disebut Pengamat Hanya ‘Wacana’ Belaka

Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan dinilai tidak akan leluasa menentukan bakal calon wapres (cawapres) yang kelak mendampinginya. Apalagi jika Anies memilih tokoh dari Koalisi Perubahan itu di Pilpres 2024. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Zainal A Budiyono.

Ia menambahkan, meski di atas kertas Koalisi Perubahan memberikan kewenangan kepada Anies untuk memilih bakal cawapres, ia meyakini dinamika yang ada tidak memudahkannya memilih pendampingnya di pilpres mendatang. 

Baca Juga: Prediksi Presiden Jokowi: Bukan Anies Baswedan, Ternyata Partai dan Tokoh Ini yang Bisa Bertengger di Tangga Paling Atas Pilpres 2024

“Parpol-parpol yang merasa memiliki 'saham politik' sepertinya tidak rela begitu saja. Mereka tentu saja mendorong tokoh-tokohnya sendiri atau memilih yang memiliki kedekatan,” ujar Zainal, Senin (6/2). 

Mantan asisten staf khusus kepresidenan itu pun punya saran untuk memudahkan Anies menentukan bakal cawapres. 

Zainal mendorong Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan segera bertemu. 

Menurut dia, ada jalan ilmiah sebagai solusi atas persoalan sosok cawapres dari Koalisi Perubahan.

Caranya ialah dengan survei untuk mengetahui respons publik atas tiga nama bakal cawapres dari Koalisi Perubahan. 

Baca Juga: Strategi Teriak Utang dan Klaim Perjanjian oleh Gerindra Disebut Upaya 'Membusukkan' Nama Anies Baswedan: Prabowo Terancam Kalah Lagi!

Adapun ketiga nama itu ialah Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, kader PKS yang juga eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan alias Aher, serta Gubernur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang tercatat sebagai salah satu deklarator ormas NasDem. 

Zainal menegaskan ketiga parpol pengusung Anies itu harus sepakat dengan apapun hasil survei.