Kembali Melemah, IHSG Turun ke Level 6.930,37 pada Jeda Siang

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau pada jeda sesi pertama. IHSG terpantau melemah -0,07% dan mengalami pengurangan poin sebanyak 4,92. Hal tersebut menyebabkan IHSG turun ke level 6.930,37.

Sebelum menduduki level tersebut, IHSG sempat berada di puncak level tertinggi dengan angka 6.961,91. Kendati demikian, IHSG juga mengalami kemerosotan pada menit-menit menjelang jeda siang yang membawanya ke level terendah di angka 6.925,58.

Baca Juga: Tampil Cemerlang, IHSG Terapresiasi 0,25% pada Pembukaan Sesi Pertama

Menurunnya performa IHSG tidak dapat dilepaskan dari pergerakan saham yang terjadi pada Rabu, 8 Februari 2023 ini. Mengutip data RTI Business, diketahui terdapat 216 saham naik, 277 saham turun, dan 216 saham stagnan. Dominannya jumlah saham turun diyakini menjadi penyebab melemahnya IHSG.

Perlu diketahui bahwa jumlah saham yang diperdagangkan sampai jam makan siang ini mencapai 14,24 miliar lembar. Frekuensi jual belinya sendiri terjadi sebanyak 860.192 kali. Perihal nilai transaksi harian, IHSG berhasil membukukan angka Rp4,67 triliun. 

Baca Juga: IHSG Terapresiasi 0,89% ke Level 6.935,30 pada Penutupan Sesi Kedua

Sebagai catatan, apabila dilihat dari segi turnover, setidaknya ada tiga saham perusahaan yang berkontribusi besar terhadap pencapaian nilai transaksi harian IHSG. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Baca Juga: IHSG Berhasil Cetak Rapor Hijau di Level 6.933,32 pada Jeda Sesi Pertama

Merujuk dari sumber yang sama, meskipun tiga saham tersebut menunjukkan tren penurunan, angka turnover yang dibukukan terbilang cukup impresif. BRI diketahui berhasil mengantongi nilai transaksi harian sebesar Rp450,6 miliar. Di posisi kedua ada BCA yang meraup Rp236 miliar, sedangkan perusahaan yang menempati posisi ketiga, yakni GoTo, memperoleh turnover sebesar Rp215,4 miliar.