Anies Disebut akan Lanjutkan Proyek IKN, dr. Tifa: IKN Bukan Soal UU, Tapi Soal Oligarki

Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum lama ini, kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) memastikan bahwa bakal capres usungan partainya, Anies Baswedan, akan tunduk pada Undang-Undang dengan meneruskan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini pun sukses menuai reaksi publik.

Aktivis Tifauzia Tyassuma atau dr. Tifa menyindir mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Menurutnya, dilanjutkannya IKN bukan soal UU.

“Mas @aniesbaswedan, kita sama-sama tahulah. IKN lanjut atau tidak, bukan karena UU,” ucapnya dalam keterangannya di media sosial, Senin, (20/2/2023).

Baca Juga: Sambut Baik Kriteria Capres dari Pena 98, Bamsoet: Kriteria Lain, Melanjutkan IKN Nusantara

Dokter Tifa menyebut, proyek IKN murni demi kepentingan oligarki. Hal ini akan mengikat siapa pun yang menjadi pemimpin, termasuk Anies jika terpilih. Padahal, selama ini Anies disebut sebagai antitesa Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Tetapi karena IKN itu kepentingan oligarki. Oligarki juga yg dorong terbitnya UU & mengikat siapapun Presiden nanti. Kalau mau, jangankan UU, UUD saja bisa diubah kok,” ujarnya.

Dia menantang Anies mengeluarkan pernyataan bebas dari jerata oligarki.

“Sebetulnya kita tunggu pernyataan Mas Anies Baswedan yang indikasikan bebas dari jeratan oligarki. Sampai hari ini rasanya belum terdengar itu. Khawatir benar asumsi,” kata Tifa.

Baca Juga: NasDem Janji Anies akan Lanjutkan Proyek IKN jika Terpilih Jadi Presiden Nanti

Pegiat media sosial ini memastikan siapa pun yang terpilih jadi presiden pasti di belakangnya ada oligarki.

“Oligarki A dukung si A, Oligarki P dukung si P, Oligarki G dukung si G,” imbuhnya.

“Faktanya di negeri ini saat ini. Kecuali dia Konglomerat, Horang Kayah,” sambungnya.

Lebih jauh lagi, katanya, Anies tidak mungkin bisa maju capres tanpa dukungan oligarki alias para penguasa sejati negeri ini.

Baca Juga: Nggak Usah Kebakaran Jenggot, NasDem Jamin Anies Tetap Lanjutkan Proyek IKN

“Modal capres ratusan triliun. Ini kenyataan, pahit dan mengerikan. Tapi beginilah negeri ini,” tandasnya.