Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Penghargaan Bergengsi, Dirut PT Pupuk Indonesia Utilitas: Kami Dukung Penggunaan Energi Baru Terbarukan

Raih Penghargaan Bergengsi, Dirut PT Pupuk Indonesia Utilitas: Kami Dukung Penggunaan Energi Baru Terbarukan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia Utilitas, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero) tersebut dianugerahi penghargaan “Best Utility Company for Steam Efficiency Services” dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023, di Birawa Assembly Hall - Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2023.

Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia Utilitas, Maryono, mengatakan sangat bangga atas penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang dipimpinnya. Menurutnya, apresiasi yang diberikan oleh dewan juri yang sangat berkompeten pada bidangnya akan menjadi pemicu semangat bagi jajaran direksi, manajemen, beserta seluruh insan PT Pupuk Indonesia Utilitas untuk meningkatkan kinerja.

“Penghargaan yang diberikan adalah bukti sekaligus apresiasi terhadap kinerja perseroan,” katanya.

Sebagai informasi, Dewan Juri IBEA 2023 yang beranggotakan 19 pakar di bidang kelistrikan dan energi, telah melakukan penilaian akhir melalui presentasi di simposium sejak 22-23 Februari 2023 terhadap 30 perusahaan yang menjadi Finalis IBEA 2023.

Presentasi PT Pupuk Indonesia Utilitas disampaikan oleh Direktur Operasi (Dirops), Anis Ernani.  Menurut Anis, ada empat keunggulan sistem operasi PT Pupuk Indonesia Utilitas. Pertama yaitu ramah lingkungan, sesuai dengan proses produksi listrik dan uap (steam) yang menggunakan bahan bakar berupa gas alam sehingga tidak menimbulkan emisi yang mencemari lingkungan.

“Sangat ramah lingkungan (environmentally friendly),” ujarnya.

Kedua yaitu hemat energi, dimana unit Heat Recovery Steam Generator (HRSG) memproduksi uap dengan memanfaatkan sisa panas (waste heat) dari pembangkit listrik. “Sehingga konsumsi bahan bakar berupa gas alam akan sangat rendah,” katanya.

Ketiga yaitu adanya sistem daur air dengan memanfaatkan kembali uap yang telah diserap panasnya (kondensat) sebagai bahan baku produksi uap kembali, sehingga pemakaian air menjadi sangat efisien.

Terakhir atau keempat yaitu reliable, dimana pembangkit listrik milik PI Utilitas mampu mencapai Equivalent Availability Factor (EAF) hingga 97 persen per tahunnya. Selain itu, di samping HRSG, PI Utilitas juga memiliki tipe pembangkit uap package boiler yang memungkinkan produksi uap secara independen sehingga ketersediaan suplai uap sepanjang tahunnya sangat terjaga.

“Sehingga suplai reliabilitynya sangat andal,” katanya.

Sebelum menutup rangkaian acara IBEA, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengungkapkan jika pada saat ini dunia sedang berkonsentrasi dalam penanganan isu global akibat perubahan iklim yang salah satu faktor penyebabnya adalah faktor energi.

Menurutnya, sekitar 86 persen sumber energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil dan hanya 14 persen bersumber dari energi terbarukan. Bahkan 66 persen dari 86 persen energi fosil bersumber dari batubara.

“Yang merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim,” katanya.

Rida menambahkan, untuk memerangi masalah tersebut diperlukan kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi hingga masyarakat luas termasuk rekan media.

Menanggapi harapan Rida, Maryono mengatakan sebagai salah satu anak perusahaan (Anper) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Pupuk Indonesia (Persero), perseroan yang dipimpinnya pasti akan mendukung penuh upaya yang dilakukan terkait dengan persoalan perubahan iklim, terutama yang terkait dengan energi baru terbarukan (EBT).

Menurutnya, PT Pupuk Indonesia Utilitas selalu didorong sekaligus didukung penuh oleh Pupuk Indonesia (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) untuk menginisiasi berbagai proyek yang mendukung terjadinya transformasi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan.

Maryono menambahkan mulai dari cetak biru (blue print) hingga peta jalan (road map) telah disusun dengan detail. Selain itu kemauan politik (political will) beserta komitmen pemerintah juga sudah jelas terkait dengan kebijakan transisi energi.

“Kami sebagai pelaksana siap mengeksekusi sesuai dengan arahan yang telah diberikan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: