Kucurkan Rp1,62 Miliar, Pemilik Eastparc Hotel Borong 14,7 Juta Saham EAST

PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) kembali melaporkan perubahan kepemilikan saham. Kali ini, perubahan tersebut disebabkan oleh Khalid bin Omar Abdat alias pemiliknya sendiri. Berdasarkan keterangan resmi, diketahui bahwa laki-laki berkebangsaan Singapura itu menyerok 14,7 juta lembar saham Eastparc Hotel dengan satuan harga yang beragam.

Direktur Eastparc Hotel, Muhammad Anis, menyatakan, pembelian itu dilakukan dalam dua hari berbeda, yaitu 24 Februari 2023 dan 27 Februari 2023. Adapun harga satuan saham yang disepakati untuk transaksi tersebut berada di rentang Rp104–Rp118 per lembar. Apabila dikalkulasikan, Khalid diharuskan merogoh kocek sebesar Rp1,62 miliar untuk membeli saham yang diinginkannya. 

Baca Juga: Sewa Kamar Meningkat, Laba Bersih Eastparc Hotel Sepanjang 2022 Melonjak 152%

“Transaksi itu dilakukan dengan tujuan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Anis dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.

Sebelum melakukan transaksi, Khalid dilaporkan mempunyai 1.754.744.350 lembar saham atau setara dengan 42,52%. Setelah pembelian dilaksanakan, kuantitasnya bertambah menjadi 1.769.452.650 lembar saham atau setara dengan 42,88%. Hal itu semakin memperkuat posisi Khalid sebagai shareholder dengan kepemilikan saham EAST tertinggi di antara yang lain.

Sebagai informasi tambahan, hotel yang terletak di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu berhasil memperoleh laba bersih senilai Rp36,44 miliar sepanjang tahun 2022. Angka tersebut menunjukkan adanya peroketan sebesar 152% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Baca Juga: Saham BRI Diborong 31.300 Lembar Seharga Rp4.860 per Lembar, Siapa Pembelinya?

Perolehan itu tidak dapat dilepaskan dari jumlah pendapatan Eastparc Hotel yang menyentuh angka Rp86,44 miliar. Hotel kepunyaan Khalid itu mencatatkan kenaikan pendapatan dari penyewaan kamar yang terbilang signifikan, yakni sebesar Rp55,37 miliar. Selain itu, pendapatan dari produk makanan dan minuman juga meningkat 71,6% menjadi Rp28,78 miliar.