- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Saham BRI Diborong 31.300 Lembar Seharga Rp4.860 per Lembar, Siapa Pembelinya?
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali melaporkan perubahan kepemilikan saham. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa bank tersebut telah melepaskan 31.300 lembar sahamnya kepada Agus Winardono. Laki-laki itu adalah salah satu dewan direksi yang menjabat sebagai Direktur Human Capital BRI.
Sekretaris Perusahaan, Aestika Oryza Gunarto, mengemukakan bahwa Agus memborong puluhan ribu saham BRI seharga Rp4.860 per lembar. Harga tersebut telah disepakati untuk transaksi yang dirampungkan pada 16 Februari 2023 lalu. Apabila dikalkulasikan, Agus diperkirakan harus merogoh kocek sebesar Rp152,11 juta.
Baca Juga: Implementasi Prinsip Keberlanjutan Semakin Kuat, MCSI ESG Rating BRI Naik dari BBB Menjadi A
“Pembelian saham oleh Direktur Human Capital BRI dilakukan dalam rangka mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank dengan status kepemilikan saham secara langsung,” jelas Aestika dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin, 27 Februari 2023.
Sebelum menunaikan transaksi, Agus diketahui mempunyai 982.681 lembar saham. Setelah ia menyerok puluhan ribu saham BRI, kepemilikannya bertambah menjadi 1.013.981 lembar saham. Hal itu semakin memperkuat posisinya sebagai dewan direksi yang mempunyai jutaan lembar saham BRI.
Baca Juga: Kinerja Impresif, Anggota DPR Apresiasi Kontribusi BRI ke Negara Semakin Besar
Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih 67,15% atau setara dengan Rp51,4 triliun. Selain itu, total aset bank pelat merah tersebut juga tumbuh 11,18% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1.865,64 triliun. Pencapaian itu didukung oleh bagusnya efisiensi perusahaan, adanya fee based income yang tumbuh secara positif, dan optimalnya upaya recovery.
Selain itu, untuk tahun 2023 ini, BRI berkomitmen untuk terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi dana sebesar Rp270 triliun. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendorong roda perekonomian grass root dan mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan demikian, nama “Bank Rakyat Indonesia” bisa dihidupi sepenuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Advertisement