Ni Luh Djelantik Buka-bukaan Soal Alasannya Keluar NasDem: Ini Soal Prinsip

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ni Luh Djelantik, mantan politikus NasDem, blak-blakan menjelaskan alasan dirinya keluar dari partai besutan Surya Paloh usai pengumuman Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh partai.

Ni Luh dengan tegas mengatakan keputusannya untuk keluar dari partai adalah bentuk sikapnya mempertahankan prinsip yang ia pegang.

"Aku memang berbeda pilihan dan di hari yang sama partai mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres, di hari yang sama pula aku mengatakan selamat tinggal. Kembali lagi kepada pilihan politik, kepada pilihan hidup, kepada pilihan kita sebagai manusia, dan aku memilih untuk tetap menggenggam prinsip yang aku punya tanpa melukai partai," kata Ni Luh, dikutip dari video bertajuk "Ni Luh Ucapkan Selamat Tigngal Usai NasDem Umumkan Anies Baswedan Capres, Ada Apa?" di YouTube Liputan6, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga: Surya Paloh Nyatakan Dukungan ke Prabowo Subianto, Nasdem Gabung Koalisi Gerindra-PKB?

Selain melukai partai, dia juga menegaskan bahwa dirinya tak memiliki maksud apa pun untuk mengecilkan arti sebuah partai NasDem serta mendeskripsikan seorang Surya Paloh. Dia menggarisbawahi bahwa Surya Paloh adalah orang yang membuatnya terjun ke dunia politik. Meski begitu, Ni Luh menyatakan akan tetap memprioritaskan prinsip yang ia pegang.

"Memang kalau dibilang mungkin take it pesonally, ya mungkin sedikit. Jadi, ada hal-hal yang terjadi di tahun 2017 itu yang memang menyisakan luka gitu. Dan momen polarisasi, politisasi agama, dan lain sebagainya," jelas dia.

Adapun peristiwa yang ia maksud merujuk pada momen Pilkada 2017. Saat itu, ia memutuskan untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Namun, ia mengaku menerima banyak sikap intimidasi atas pilihannya.

Meski begitu, Ni Luh menekankan alasannya hengkang dari NasDem kali ini bukan karena Anies maupun Ahok.

"Ini bukan soal Anies, bukan soal Ahok, tapi ini tentang bagaimana anak-anak bangsa kita, apa pun agamamu, apa pun keyakinanmu, apa pun warna rambutmu, apa pun latar belakang ekonomimu, kamu berhak menjadi siapa pun yang kamu mau di negeri ini,"