Menjelag Ramadan, Harga Beras Hingga Minyak Goreng Belum Turun

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan adanya kenaikan harga beberapa pangan pokok di sejumlah wilayah di Indonesia terutama untuk komoditas beras, minyak, dan daging sapi/kerbau.

Temuan tersebut merupakan hasil pantauan kantor-kantor wilayah (kanwil) KPPU di berbagai daerah. “Dalam masa menjelang Ramadhan 1444 H ini, kami menemukan berbagai kenaikan harga di berbagai komoditas,”Kata Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Renamanggala di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Korporasi Integrasikan Sawit dan Sapi

Mulyawan menegaskan pihaknya bertugas memastikan persaingan usaha berjalan dengan baik agar inflasi dapat dikendalikan. Ia menilai momentum hari besar keagamaan seringkali memberikan tekanan pada harga berbagai komoditas bahan pokok.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, KPPU baik di tingkat pusat maupun wilayah aktif melakukan pengawasan di lapangan atas berbagai komoditas penting. Dari hasil pantauan KPPU, lanjut Mulyawan terdapat kenaokan harga bahan pokok di sejumlah wilayah

“Dari pengawasan, kenaikan perlu diwaspadai dan diantisipasi pada komoditas beras premium, beras medium, cabe rawit merah serta jagung pilpilan kecil dikarenakan komoditas tersebut merupakan salah satu bahan baku utama untuk memproduksi produk penting lainnya,”tegasnya,

Untuk komoditas beras, menurut Mulyawan terdapat kecenderungan harga bahan pokok ini terus mengalami kenaikan sejak September 2022. Kenaikan harga beras ini dipicu oleh kenaikan biaya produksi beras.

Namun dari sisi pasokan, masih terdapat surplus produksi beras sebanyak 2,6 juta ton (Maret) dan 800 ton (April). Sementara untuk komoditas minyak goreng, volume Minyakita memang meningkat dibandingkan Januari 2023, namun secara proporsi masih lebih rendah dibandingkan minyak curah.

Pendistribusian DMO minyak goreng rakyat dalam bentuk Minyakita bulan Februari 2023 sebesar 88.811 ton atau 24,66% dari total DMO. “Diharapkan, DMO Minyakita dapat mencapai 40%,”pungkasnya.