Unilever Indonesia Umumkan 10 Pemenang Every U Does Good Heroes 2022: Bawa Perubahan Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Daftar dan profil kesepuluh pemenang Every U Does Good Heroes 2022 adalah sebagai berikut.

1. Joshua Christopher Chandra – Jakarta dengan Plastic for Nature (Plana)

Inovasi berupa material terbarukan (PlanaWood) yang terbuat dari 60% gabah padi dan 30% sampah plastik sebagai substitusi dari kayu natural.

2. Tri Patrisya BR. Sibarani – Yogyakarta dengan solusi Water Coin Indonesia

Water Coin menyediakan mesin penyaring dan distribusi air minum agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan air minum yang aman sambil mengubah kebiasaan meminum air kemasan dari botol plastik.

3. Siti Suci Larasati – Sumatera Utara dengan program Aksata Pangan

Aksata Pangan menjadi gerakan dengan konsep food bank, yang secara umum berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan yang nantinya akan.

4. Amelia Nugrahaningrum – Jawa Tengah dengan program Genau Indonesia

Program Genau Indonesia mengkampanyekan hutan lebih dari sekedar paru-paru dunia, namun juga sumber kekayaan pangan yang sehat, murah, dan ramah lingkungan.

5. Jesica Claudia – Jakarta dengan platform Ibunda.id

Menyediakan akses layanan kesehatan mental berbasis teknologi yang aman, nyaman, dan accessible bagi semua orang, tak terkecuali untuk teman-teman penyandang tuli, Ibunda.id ingin mendukung teman penyandang tuli yang memiliki masalah kesehatan mental agar bisa mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.

6. Yuga Putri Pramesti – Yogyakarta dengan program Seribu Projects - Nutrichampion

Upaya yang dilakukan diharapkan bisa menjadi sebuah bentuk intervensi untuk membantu menekan angka stunting melalui perbaikan status gizi sejak usia remaja/pra-nikah.

7. Tito Tri Kadafi – Banten dengan Bastra ID

Bastra ID ingin membentuk pelajar Provinsi Banten untuk menjadi negosiator ulung terhadap isu keberagaman melalui Kartu Berembug.

8. Robinson Sinurat – Sumatera Utara dengan Yayasan Mimpi Besar Indonesia

Program yang digagas adalah ‘Dialogue in Diversity’ yang akan dijalankan di Makassar sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi terendah di Indonesia.

9. Muhammad Sofwan Maulana Shaleh – Jawa Barat dengan gerakan Infiartt Learning Class

Gerakan ini ingin meningkatkan literasi teknologi bagi disabilitas netra dengan membangun platform pembelajaran online terstruktur berupa E-Learning. Seluruh materi pada E-Learning dirancang agar mudah diakses oleh teman-teman disabilitas netra.

10. Jacqueline Kezia – Jawa Timur dengan program AAC Berkata

AAC Berkata merupakan aplikasi yang memanfaatkan gambar dan audio untuk membantu teman-teman autistik dengan kemampuan verbal yang minim agar dapat berkomunikasi dengan baik, memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan teman neurotypical-nya, hingga akhirnya meningkatkan kualitas kehidupan sosial mereka