Surat Jokowi Tak Mempan, Keputusan Berat Menghampiri Indonesia: Kita Dianggap Tak Mampu oleh FIFA
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga khawatir dengan efek batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Dirinya mengatakan sejak awal, tanah air memang sulit mendapatkan title untuk mengurus acara tersebut.
Menurutnya, semua keputusan dan terkait dengan keamanan sudah diurusi oleh FIFA, namun kini dianggap tak mampu.
“Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat, keputusan akhir di tangan FIFA. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA,” kata Arya Sinulingga.
Pria yang juga menjabat sebagai staff ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengatakan, FIFA menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20, seiring maraknya penolakan Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir.
Induk sepakbola dunia itupun tetap tegas pada pendiriannya yang memegang teguh prinsip keseteraan, fair play, anti diskriminasi terhadap kondisi yang menyangkut Israel. Menurut FIFA, Indonesia dianggap gagal menyakinkan mereka menyangkut hal itu.
“Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," kata Arya.
“Mereka punya prinsip kesetaraan, fairplay, tidak ada diskriminasi yang tak bisa diganggu gugat."
Penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023 muncul dari banyak pihak. Termasuk dari Gubernur Bali, I Wayan Koster yang mendorong FIFA pada akhirnya membatalkan drawing pada 31 Maret 2023 mendatang.
Baca Juga: Masalah Tolak Israel Berujung Pupusnya Mimpi Indonesia, PDIP Ternyata Sudah Melobi Jokowi Sejak Lama
Arya pun memiliki kekhawatiran tak hanya batal menjadi tuan rumah, Indonesia bakal terkucil dari dunia sepakbola internasional karena dianggap tidak bisa melaksanakan prinsip dasar yang jadi pegangan FIFA.
“Yang saya khawatirkan kita (PSSI) bakal dibanned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya,” kata dia.
Selain itu, FIFA juga tidak sama sekali bergeming dengan pendiriannya meski Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan pernyataan yang menjamin keikutsertaan Israel di PIala Dunia U-20. Indonesia masih dianggap tidak cukup menyakinkan FIFA sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Meluncur dengan Syarat, Menterinya Jokowi Akhirnya Mengizinkan Adanya Bukber Pejabat
“Posisi Indonesia cukup berat dan kita dianggap tidak mampu. Itu yang bisa saya sampaikan saat ini. Nanti Pak Erick akan bicara, tetapi dari info teman-teman di sana kondisi memang seperti itu, jadi kita harus siap-siap kita ada di level dikucilkan dunia," tutur Arya.
"Saya enggak mau bilang sepak bola saja ya, tetapi berefek ke yang lain. Hal ini menyakut reputasi kita."
Sejak PSSI mengumumkan telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023, muncul berbagai spekulasi yang menyebut Argentina dan Peru tertarik untuk menggantikan Indonesia. Terkait hal itu, Arya enggan banyak berkomentar. Sebab, perihal tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ada di tangan FIFA sepenuhnya.
“Itu (urusan) mereka, saya fokus hanya tentang nasib Indonesia. Dan berkaitan dengan pengajuan Peru atau Argentina masih masih jauh, itu kan pasti nantinya kan menunggu kesiapan mereka. Hal tersebut urusan FIFA, bukan urusan kita," jelas Arya.
Lebih jauh, Arya sangat menyayangkan permasalahan ini mengingat Indonesia sejauh ini sudah melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya. Termasuk mengenai proses renovasi infrastruktur.
Baca Juga: Meluncur dengan Syarat, Menterinya Jokowi Akhirnya Mengizinkan Adanya Bukber Pejabat
“Persiapan terus berjalan, lapangan juga sudah diinspeksi, dan perkembangannya dinilai baik. Enam stadion kondisi bagus. Tapi kan itu teknisnya, ternyata ada hal lebih besar yang kita hadapi,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement