Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musni Umar Menduga Ada Kelompok dengan Sokongan Dana Besar yang Sengaja 'Menyerang' Anies Baswedan: Mereka Ingin Terus Berkuasa!

Musni Umar Menduga Ada Kelompok dengan Sokongan Dana Besar yang Sengaja 'Menyerang' Anies Baswedan: Mereka Ingin Terus Berkuasa! Musni Umar | Kredit Foto: Twitter/Musni Umar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyoroti narasi penolakan beberapa kelompok terhadap Anies Baswedan di sejumlah daerah. Terbaru ia menyoroti soal narasi “Rembang Kota Santri Menolak Anies Baswedan”.

Menurut Musni, penolakan tersebut sangat tidak masuk akal karena menurutnya sambutan masyarakat kepada Anies Baswedan selama ini begitu besar.

“Fakta sosiologis, mas Anies disambut bak lautan manusia saking ramainya yang sambut. Safari Ramadhan mas Anies di berbagai daerah di Jatim dan Jateng tidak dipublikasikan, para kiai sambut Anies dengan baik,” jelas Musni dalam keterangannya di laman Arah Jaya, dikutip Selasa (11/4/23).

Ketidaksesuaian narasi kelompok penolak Anies dengan fakta di lapangan ini menurut Musni melahirkan sebuah dugaan serius.

Baca Juga: Dituding 'Nyolong' Start Kampanye dengan Lakukan Kunjungan ke Daerah, Anies Baswedan Beri Jawaban Tegas: Saya Punya Hak...

Dugaan tersebut adalah adanya kelompok dengan sokongan dana besar yang sengaja dikerahkan untuk menyudutkan seorang Anies Baswedan dengan berbagai isu.

“Berdasarkan hasil diskusi dengan banyak kelompok, hasil analisis saya dan berdasarkan pemberitaan di media, saya menyimpulkan dan menduga bahwa ada kelompok tertentu yang diorganisir secara sistematis dengan dukungan dana yang besar untuk terus-menerus menyerang, mem-bully, memfitnah, memutar-balikkan fakta, mengedarkan berita bohong guna mendiskreditkan Anies Baswedan,” jelasnya.

Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

Poin penolakan yang menggambarkan Anies dekat dengan FPI dan HTI juga jadi sorotan Profesor dibidang Sosiologi tersebut.

Menurutnya sangat tak masuk akal Anies dikatakan demikian, mengingat dua organisasi tersebut kini telah dilarang oleh rezim.

“Kedua ormas sudah dibubarkan oleh rezim, mengapa dikaitkan dengan Anies,” ungkapnya.

“Padahal selama Anies memimpin DKI Jakarta 2017-2022 tidak pernah mengamalkan yang dituduhkan. FPI dan HTI sudah dibubarkan oleh rezim yang berkuasa, mengapa kedua ormas tersebut selalu jadi kambing hitam,” tambahnya.

Baca Juga: Biar Adil Soal 'Salah-salahan' Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Jokowi, Ahok, Anies Baswedan, Heru Budi Salah Semua!

Lanjut Musni, bakal calon presiden yang lain sama sekali tidak mengalami serangan di media sosial dan penolakan seperti yang dialami Anies Baswedan. 

Baca Juga: Anies Baswedan Disalahkan Kubu Pro Pemerintah Soal Kebakaran Depo Pertamina, Musni Umar: Kalau Mau Adil, Jokowi Juga Harus Disalahkan!

Menurutnya hal itu menandakan bahwa ada aktor intelektual yang menginginkan kekuasaan berlanjut.

“Makna di balik itu, patut diduga bahwa yang melakukan serangan di media sosial dan membuat spanduk yang mendiskreditkan Anies, aktor intelektualnya adalah dari kalangan yang menginginkan status quo. Mereka ingin terus berkuasa. Pada hal konstitusi kita telah mengatur masa jabatan paling lama dua periode (10 tahun),” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: