Miliarder Ini Bongkar Pasar Properti AS Sedang Carut-Marut, Bank Penuh Kredit Macet!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger mengungkap bahwa badai sedang terjadi di pasar properti komersial AS. Saat harga properti turun, Munger mengatakan bank-bank Amerika penuh dengan kredit macet.

"Ini tidak seburuk tahun 2008," katanya kepada Financial Times. "Tapi masalah terjadi pada perbankan seperti halnya masalah terjadi di tempat lain."

"Di masa-masa indah Anda masuk ke dalam kebiasaan buruk. Ketika masa-masa buruk datang, mereka kehilangan terlalu banyak," lanjutnya, mengutip Fox Business di Jakarta, Selasa (2/5/23).

Baca Juga: Jadi Orang Terkaya No. 5 di Dunia dengan Harta Rp1.682 Triliun, Kenapa Warren Buffett Tak Pernah Beli Mobil Baru?

Berkshire Hathaway telah mendukung bank-bank AS bermasalah lainnya dengan memberikan USD5 miliar (Rp73,5 triliun) kepada Goldman Sachs pada tahun 2008 selama resesi ekonomi dan jumlah yang sama kepada Bank of America pada tahun 2011.

Munger berkata, "Kami juga mengalami kekecewaan di bank."

“Menjalankan bank dengan cerdas itu tidak mudah, banyak godaan untuk melakukan hal yang salah,” lanjutnya. "Banyak real estate yang sudah tidak bagus lagi, dan kita memiliki banyak gedung perkantoran yang bermasalah, banyak pusat perbelanjaan yang bermasalah. Ada banyak penderitaan di luar sana."

Munger mencatat bahwa bank sudah menarik diri dari pemberian pinjaman kepada pengembang komersial.

"Setiap bank di negara ini jauh lebih ketat pada pinjaman real estat hari ini dibandingkan enam bulan lalu," jelasnya. "Mereka semua tampaknya terlalu merepotkan."

Munger melanjutkan bahwa dia telah menghasilkan sebagian besar uangnya hanya dari empat investasi, yaitu Berkshire, pengecer Costco, Himalaya Capital (perusahaan investasi) dan Afton Properties milik Li Lu, perusahaan real estat yang memiliki gedung apartemen di California dan New Jersey. .

Menurut perkiraan Forbes, kekayaan Munger mencapai USD2,4 miliar (Rp35 triliun).