Panas! Klaim Mewakili Banyak Orang, Ade Armando Blak-blakan Nggak Suka dengan Cara PDIP Memperlakukan Ganjar Pranowo

Ade Armando blak-blakan melontarkan kritik kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait pencapresan Ganjar Pranowo.

Ade yang mengklaim kritikannya ini mewakili banyak pihak, menegungkapkan perlakuan PDIP kepada Ganjar Pranowo saat ini hanya akan merugikan ganjar sendiri.

“Apa yang saya katakan mewakili banyak orang yang peduli pada Ganjar dan menganggap bagaimana perilaku PDIP bisa menghabisi peluang kemenangan Ganjar,” ujar Ade dikutip dari kanal Youtube Cokro TV, dikutip Selasa (9/5/23).

“Saya terpaksa juga melakukan kritik kembali pada PDIP karena kepedulian saya pada Indonesia dan pada Ganjar,” tambahnya.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Di antara poin kritik Ade Armando kepada PDIP adalah terkait dengan Ganjar yang diposisikan sebagai Petugas Partai oleh Megawati Cs.

Sebagaimana diketahui, PDIP atau lebih tepatnya sang Ketua Umum Megawati masih menggunakan diksi “petugas partai” kepada Ganjar yang telah resmi jadi Bacapres.

“PDIP kan mengajukan nama Ganjar sebagai capres, karena itu perlakukanlah Ganjar sebagai capres,” ujarnya.

“Berilah marwah ‘kecapressan’ pada Ganjar, jangan perlakukan Ganjar sebagai sekedar petugas partai yang disuruh-suruh,” tambahnya.

Baca Juga: Gak Suka Sosok yang Suka Nonton Video Porno, Organisasi Sayap PPP Tegaskan Tak Akan Ikuti DPP Dukung Ganjar Pranowo

Bukannya tanpa alasan, sosok yang pernah babak belur jadi korban pengeroyokan tersebut menyebut bahwa perilaku PDIP saat ini akan sangat menentukan hasil yang akan diterima Ganjar.

Ade tak ragu menyebut bisa saja kekalahan Ganjar justru disebabkan karena Perilaku PDIP saat ini yang tak memperlakukan Ganjar layaknya seorang Capres.

Baca Juga: Geger! Kesaksian Mantan Kepala Desa di Jawa Tengah Mencengangkan Soal Anies Baswedan: Dia Adalah Orang yang...

“Perilaku PDIP akan berdampak pada kekalahan Ganjar, itu yang menjadi pusat kepedulian saya,” jelasnya.

Sosok yang kini jadi politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menegaskan Indonesia membutuhkan seorang yang benar-benar presiden, bukan presiden yang disetir oleh partai politik.

“Jangan bangun kesan bahwa Ganjar akan jadi presiden yang tegak lurus mengikuti arahan Partai. Indonesia tidak memerlukan seorang presiden yang disetir partai. Ganjar harus menjadi the real presiden,” ungkapnya.