Adakan Pertemuan Bilateral, Indonesia-Polandia Genjot Kerja Sama di 9 Sektor Potensial

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Polandia sepakat untuk terus mendorong upaya peningkatan kerja sama dengan mengembangkan kolaborasi di sektor-sektor yang menjadi keunggulan kedua negara. 

Hal ini dibahas dalam pertemuan ke-5 Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Indonesia-Polandia di Jakarta, Senin (22/5/2023). 

Baca Juga: Bukan Cuma Amerika, Ukraina Ternyata Juga Colek Polandia buat Latih Pilot

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, sektor-sektor potensial kedua negara itu, antara lain perdagangan, investasi, pariwisata, energi, industri kreatif, industri strategis, pendidikan dan vokasi, transportasi, serta kesehatan.  

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Dirjen Amerop) Kemlu RI, Umar Hadi, menyebutkan kenaikan signifikan volume perdagangan bilateral di tengah-tengah situasi ekonomi global yang tertekan, menunjukan modalitas kuat yang dimiliki kedua negara dalam bidang kerja sama ekonomi. 

"Tingginya angka ini juga menunjukkan kedua negara masih memiliki banyak ruang dalam pengembangan kerja sama bilateral," ujar Umar, dalam keterangan resmi, Rabu (24/5/2023).

Di sela-sela pertemuan itu, Indonesia dan Polandia melakukan seremoni serah terima sebuah charger station yang dihibahkan oleh Perusahaan asal Polandia, EkoEnergetyka, kepada Kemlu RI.

Duta Besar (Dubes) Polandia untuk Indonesia, Wojciech Gerwel, menyampaikan serah terima ini menjadi simbol kerja sama bilateral yang lebih erat di bidang elektromobilitas. 

Selain kerja sama bilateral, kedua negara juga membahas situasi di Kawasan termasuk ASEAN, Indo-Pasifik, dan Eropa. Polandia menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia pada G20 dan mendukung Keketuaan di ASEAN. 

Baca Juga: Menlu Retno Ajak Slovenia Kucurkan Investasi untuk Industri Hilir di Indonesia

Kedua negara juga sepakat akan pentingnya Kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan inklusif.

Diketahui, saat ini Polandia menjadi mitra dagang terbesar di Kawasan Eropa Tengah, dengan nilai perdagangan bilateral pada tahun 2022 mencapai angka USD1,36 juta. Angka ini meningkat 60,74% dari angka tahun sebelumnya (2021).