Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usulan Perdamaian Prabowo Ditolak Ukraina, Teddy Gusnaidi: Ini Bukan Aib!

Usulan Perdamaian Prabowo Ditolak Ukraina, Teddy Gusnaidi: Ini Bukan Aib! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai usulan perdamaian antara Ukraina-Rusia yang dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto di Forum Shangri-La Dialogue di Singapura merupakan sebuah sikap agar tidak ada lagi perang yang menyengsarakan rakyat.

Menurut Teddy, kendati upaya damai yang coba digagas Prabowo ditolak oleh pihak Ukraina, maka ini bukan aib bagi Indonesia.

"Indonesia telah memberikan usulan dan ketika usulan itu ditolak oleh negara yang memang ingin terus berperang, maka itu bukanlah aib bagi bangsa ini. Yang pasti, cermin Indonesia bukan seperti penilaian Ukraina, cermin Indonesia adalah perdamaian bukan mendukung konflik seperti yang diinginkan oleh Ukraina," kata Teddy di akun Twitter-nya.

Sikap Menhan Prabowo, kata Teddy, adalah cerminan sikap yang jelas dari Indonesia.

"Indonesia telah bersikap dan memberikan jalan keluar, jika mereka tetap ingin berkonflik, ya itu pilihan mereka sendiri, bukan lagi urusan Indonesia," tambahnya.

Untuk diketahui, Prabowo menyampaikan usul terkait penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina, yaitu: gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum. Usulan ini menurut Menhan telah sukses dilakukan diberbagai negara lain.

Pada akhirnya usulan ini ditolak oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov. Oleksii mengatakan usulan itu aneh, seperti usulan Rusia dan tidak mencerminkan Indonesia.

Artinya menurut Oleksii, usulan yang telah dilakukan oleh beberapa negara dan berhasil membawa perdamaian, itu adalah usulan yang aneh.

"Tentu itu adalah pilihan dari Ukraina itu sendiri, mereka mau tetap berperang atau mereka mau menghentikan perang. Kalau pilihan mereka untuk terus berperang, tentu apapun usulan yang mengarahkan pada perdamaian, akan dianggap aneh dan mereka tolak," kata Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: