Megawati Singgung Kinerja PNS: 'Iki Piye? Kayak Ular Kambang'

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, menyinggung kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan.

Hal ini diungkapkannya berdasarkan pengalaman menjabat sebagai Presiden ke-5 dan Wakil Presiden. Pada saat itu, Megawati mengaku jengkel dengan kinerja PNS yang selalu menunda pekerjaan.

Baca Juga: Isu PNS Dapat Rp550 Ribu per Bulan untuk Suplemen Daya Tahan Tubuh, Begini Klarifikasi Sri Mulyani Cs

Menurut Megawati, hal ini terlihat pada konten tayangan TVRI yang kurang kreatif. Ia menyebut para pegawai TVRI yang secara otomatis menjadi PNS, seharusnya bekerja secara efektif dan kreatif menciptakan konten yang mendidik serta mempersatukan bangsa.

"Maunya saya itu gitu (efektif dan kreatif), kalian memang sudah dijadikan oleh negara bagian dari PNS, ya kan itu namanya bagian-bagian toh. Tapi kamu juga terus kalau PNS saya lihat kadang-kadang tuh, waktu saya wapres terutama, itu jengkelnya saya, kok kalau seperti kerja itu rutin, memang harus kerja rutin, tapi kan semangatnya itu. Jadikan kalau perlu PR itu enggak ditunda gitu," kata Megawati dalam sambutannya seusai menandatangani MoU kerja sama BRIN dan TVRI di Gedung GPPS TVRI, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Megawati pun membandingkan kesiapan kerja para PNS dengan para prajurit tentara yang dinilai berbanding terbalik. Dia menyebut, para prajurit TNI memiliki kinerja yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 

"Maaf ya, kalau itu (kinerjanya), rasanya pengen gepuk gitu. Iki piye? kayak ular kambang, lah betul loh mbok dag dig dag dig (kerja efektif)," paparnya.

Baca Juga: Naikkan Gaji PNS Jadi Jurus Pamungkas Erdogan 3 Periode Jadi Presiden Turki

"Kalau ditanya siap. Kalau tentara bisa, 'siap'. Satu hari akan segera siap, bener? 'Siap'. Keren juga gitu. Itulah yang saya lihat dengan segala pengalaman hidup saya ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Megawati pun meminta agar seluruh instansi negara bisa memiliki jiwa kepemimpinan yang intelektual. Hal tersebut dinilai perlu agar kinerja para PNS bisa lebih efektif.

"Jadi kepemimpinan intelektual yang visioner gitu lho," tandasnya.