Penggugat Rocky Gerung: Saya Sudah Terhina dengan Dihinanya Presiden Saya!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Advokat sekaligus penggugat Rocky Gerung, David Tobing, menjelaskan alasannya meminta hukuman berupa larangan menjadi pembicara seumur hidup terhadap pengamat politik tersebut.

Ia menilai kritikan yang dilontarkan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan penghinaan Kepala Negara. Menurut David, hal ini bisa memicu kekacauan jika dibiarkan terjadi.

Baca Juga: Tuntut Rocky Gerung Dilarang Bicara Seumur Hidup, David Tobing: Supaya Tidak Ada Perpecahan di Negara Ini

"Jadi yang saya mintakan ke Hakim itu sangat relevan. Supaya tidak ada perpecahan di negara ini, supaya tidak ada apa, supaya tidak ada hal-hal yang tidak menghormati negara ini, pemerintahan," kata David Tobing, dalam wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube tvOneNews, dikutip Rabu (9/8/2023).

Melalui gugatan tersebut, David mengaku ikut merasa terhina dengan perkataan Rocky Gerung, meski Presiden Jokowi sendiri sudah menyatakan tidak ingin menanggapi adanya isu ini.

"Dengan gugatan saya ini, saya membuktikan saya sudah terhina dengan dihinanya Presiden saya, siapa pun presidennya. Saya nggak ikut partisan, nggak ikut partai politik," jelasnya.

Lebih lanjut, David mengeklaim tidak ada alasan politis di balik gugatan yang dilayangkannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pasalnya, saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, David juga pernah menggugatnya terkait tarif parkir.

"Jadi ini murni karena saya sebagai warga negara, sebagai advokat, ingin menegakkan hukum karena diamanatkan oleh undang-undang advokat," ungkap David Tobing.

Baca Juga: Sebut Rocky Gerung Sebarkan Ujaran Kebencian, Anggota DPR: Patut Orang Ini Dipenjara!

Seperti diketahui, Rocky Gerung mendapat sorotan tajam usai melontarkan kritik kepada Presiden Jokowi. Dalam pernyataannya yang beredar di sebuah video yang viral di media sosial, Rocky terang-terangan berkata kasar saat mengkritik Presiden.

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia masih pergi ke Cina buat nawarin IKN dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia enggak pikirin nasib kita, itu bajingan yang tolol, dia bajingan yang pengecut," kata Rocky Gerung.