Jadi Sumber Energi Transisi, Indonesia Berpotensi Jadi Net Importir Gas pada 2040

Rencana pemerintah yang ingin menjadikan gas sebagai sumber energi alternatif di tengah transisi energi fosil ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT) harus dicermati secara saksama mengenai kondisi cadangan gas yang ada di dalam negeri. 

Analis Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Putra Adhiguna mengatakan, terdapat perkiraan sebelum tahun 2040, Indonesia akan menjadi net importir gas. 

"Ada perkiraan sebelum tahun 2040, Indonesia akan menjadi net importir gas," ujar Putra saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (22/8/2023). 

Baca Juga: Berperan dalam Transisi Energi, Pemerintah Harus Takar Cadangan Gas Nasional

Putra mengatakan, secara jumlah, cadangan batu bara Indonesia lebih besar dan dalam transisi energi, gas akan berkompetisi ketat dengan energi terbarukan.

Namun, ada hal yang perlu dicatat bahwa daya serap sektor listrik dan industri saat ini ditopang oleh kebijakan kendali harga gas pemerintah.

"Begitu Indonesia terekspos pada impor LNG, maka sektor tersebut harus bersiap dari jauh hari," ujarnya.

Lanjutnya, ia menyebut kebiasaan pemerintah dengan menyubsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan meningkatkan konsumsi di kala Indonesia kaya akan minyak hingga akhirnya menjadi negara pengimpor akan berpotensi terjadi pada gas. 

"Akan sangat mungkin terjadi kembali bila konsumsi gas meningkat di bawah naungan kendali harga gas," ucapnya. 

Baca Juga: SKK Migas Yakini Industri Hulu Migas Masih Punya Kontribusi dalam Pembangunan Nasional