Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SKK Migas Yakini Industri Hulu Migas Masih Punya Kontribusi dalam Pembangunan Nasional

SKK Migas Yakini Industri Hulu Migas Masih Punya Kontribusi dalam Pembangunan Nasional Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri hulu minyak dan gas (Migas) diyakini masih akan menjadi salah satu sektor industri yang dibutuhkan dan memberikan kontribusi bagi negara serta salah satu kontributor utama dalam pembangunan di pusat dan daerah.

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan, optimisme tersebut didasari atas masih dibutuhkannya migas sebagai sumber penyediaan energi maupun bahan baku industri, serta peranan gas yang semakin penting di era transisi energi.

“Untuk mengingatkan kita semua dan pemangku kepentingan bahwa industri hulu migas sudah membersamai pembangunan sejak tahun 1951 ketika industri lain yang berasal dari sumber daya alam belum ada. Dari 1951 hingga sekarang atau dalam waktu 72 tahun sudah puluhan ribu triliun sumbangsih hulu migas bagi negara untuk membangun perekonomian dan kesejahteraan rakyat," ujar Shinta dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: BPH Migas Ajak Mahasiswa Dukung dan Awasi BBM Subsidi Tepat Sasaran

Shinta menyebut, industri hulu migas tidak hanya mengejar target produksi semata, tetapi juga menunjukkan keberpihakannya dalam mendukung program peningkatan kapasitas nasional yang di tahun 2022 capaian TKDN hulu migas mencapai 64%. 

Selain itu, ia juga menunjukkan komitmen dan keberpihakan hulu migas terhadap lingkungan yang menjadi salah satu target yang ditetapkan oleh SKK Migas melalui program low carbon inisiatif serta program penanaman pohon sebagai salah satu cara offset.

Menurutnya, terdapat lima hal yang menjadi kunci dalam membangun dan menjaga reputasi, yaitu kejujuran, konsistensi, akuntabilitas, kredibilitas, dan kontinuitas.

"Tidak cukup hal positif yang dimiliki suatu perusahaan dipublikasikan hanya satu kali ataupun 10 kali saja, tetapi harus berkali-kali, berulang-ulang secara konsisten," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Nicolas D Kanter, yang telah berkarier selama 39 tahun di industri ekstraktif termasuk di industri hulu migas, menyampaikan, kontribusi industri hulu migas kepada negara sangat besar dan berlangsung dalam waktu yang lama. 

Nico menyampaikan bahwa industri hulu migas masih memiliki masa depan, terlebih kebutuhan migas terus meningkat dan peranan hulu migas sangat penting di era transisi energi. 

“Keberlanjutan industri hulu migas harus didukung dengan kegiatan eksplorasi yang masif agar bisnis ini tetap berkelanjutan serta ditopang pula oleh implementasi Environment, Social, and Good Governance (ESG). Hulu migas juga harus menciptakan peluang-peluang menjadi industri yang green energy serta selalu siap mengadapi perubahan," ucapnya.

Baca Juga: Gas Punya Potensi Gantikan Energi Fosil di Masa Transisi, Pemerintah Diminta Larang Ekspor Gas

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: