Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sam Altman Akui Kepergian Elon Musk dari OpenAI Sangat Sulit Bagi Perusahaan

Sam Altman Akui Kepergian Elon Musk dari OpenAI Sangat Sulit Bagi Perusahaan Sam Altman. | Kredit Foto: Twitter/Dripped Out Technology Brothers
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO OpenAI Sam Altman mengaku kepergian Elon Musk dari OpenAI 'sangat sulit' bagi perusahaan. Altman mengatakan bahwa kepergian miliarder tersebut memaksa dirinya untuk mengatur ulang waktu untuk memastikan perusahaan memiliki cukup dana.

“Itu sangat sulit. Saya harus mengubah banyak hidup dan waktu saya untuk memastikan kami memiliki cukup dana,” katanya kepada The New Yorker, sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (24/8/23).

Baca Juga: Sam Altman dan Alat Pemindai Bola Matanya, Worldcoin, Apakah Benar Menjadi Solusi di Tengah Digitalisasi?

Baik Musk maupun Altman menjabat sebagai anggota dewan awal di OpenAI yang didirikan pada Desember 2015. Namun, pada Februari 2018, Musk mengundurkan diri karena diduga mengingkari komitmen untuk mendanai lebih lanjut perusahaan riset AI tersebut.

“Pada dasarnya dia (Musk) berkata, 'Kalian semua adalah sekelompok bajingan,' dan dia pergi,” kata Reid Hoffman, mantan rekanan pengusaha Amerika kelahiran Afrika Selatan tersebut.

Jumlah pasti yang diinvestasikan oleh CEO Tesla dan SpaceX yang kini menjadi orang terkaya di dunia ini masih tidak diketahui. Namun, pada bulan Maret, dia mengklaim di Twitter (yang sekarang X), bahwa dia menginvestasikan USD100 juta pertama (Rp1,5 triliun).

Namun hal ini dibantah oleh TechCrunch, yang melaporkan dengan mengutip tanda terima bahwa uang sebenarnya hampir setengah dari yang dia klaim.

OpenAI hari ini telah menerima dana senilai miliaran dolar dari Microsoft, dan telah menjadi nama besar di dunia kecerdasan buatan. Pada bulan Januari, kedua belah pihak mengumumkan bahwa mereka memperluas kemitraan mereka. Tak lama setelah itu, Microsoft meluncurkan obrolan Bing AI-nya, yang didukung oleh ChatGPT revolusioner OpenAI, yang dirilis pada November tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: