Pentingnya Memahami Isu Stunting: Tidak Hanya Masalah Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu dan Anak Semata

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam pemberitaan tentang salah pengucapan oleh Cawapres Gibran, dr. Rina Adeline Sumantri menyebut apa yang disampaikan Calon Wakil Presiden tersebut adalah hal yang baik sebagai edukasi kepada publik.

Dr. Rina pun membeberkan lebih banyak Program Gizi Gratis untuk Ibu Hamil dan Balita dari Pasangan nomor urut 2 tersebut.

“Meski ada kekeliruan pengucapan, hal yang disampaikan adalah edukasi yang penting. Pemenuhan kebutuhan gizi saat kehamilan adalah hal yang penting untuk menurunkan stunting. Itulah kenapa Prabowo Gibran memilliki Program Bantuan Gizi untuk Ibu Hamil dan Balita,” jelas dokter spesialis mikrobiologi klinik tersebut kepada wartawan (Tribunnews.com, 5/12/2023).

Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting dengan Deteksi Malnutrisi Ciptaan Anak Negeri

Menanggapi hal tersebut, peneliti bidang sosial The Indonesian Institute, Dewi Rahmawati Nur Aulia, menyatakan bahwa para peserta pemilu hendaklah memahami isu stunting bukan hanya masalah pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak semata.

Hal ini disebabkan bahwa untuk meningkatkan kualitas kehidupan keduanya membutuhkan daya dukung yang berasal dari aspek lainnya, seperti keterjangkauan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, serta penguatan sistem dan nilai-nilai kelembagaan keluarga. Hal ini tidak hanya tentang memberikan nutrisi pertumbuhan fisik, namun juga nutrisi kebathinan yang berdampak pada tumbuh kembang anak. 

“Semakin mudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, lalu keterampilan orang tua untuk mengolah sumber gizi yang berasal dari alam dapat mendukung meningkatkan kualitas perkembangan anak,” papar Dewi.

Baca Juga: Program TJSL PLN di Bidang Kesehatan Mampu Kurangi Stunting di Indonesia

“Selain itu, anak pun memerlukan nutrisi lainnya seperti pemenuhan kebutuhan psikologis yang tentunya hanya dapat diperoleh jika orangtua memberikan waktu dan perhatian yang cukup kepada anak untuk bermain dan sebagainya,” tambah Dewi dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta (7/12).

Terakhir, Dewi juga mengatakan bahwa para peserta pemilu sudah seharusnya memahami substansi dari isu yang dihadapi masyarakat selama ini, sehingga dengan pemahaman yang komprehensif dan holistik, para peserta pemilu dapat merumuskan kebijakan yang efektif, tepat sasaran, berkelanjutan, sera berdampak positif dalam jangka panjang.